Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/rauschenberger
pixabay.com/rauschenberger

Langit malam yang sendu
Menampakkan waktu untuk merindu
Gapai angan kian membisu
Aku terdiam hanya bisa mengadu

Dulu, gurau terasa mudah
Sebelum jarak saling memisah
Entah apa yang membuat jengah
Apa ego yang tak mau kalah?

Sesal menyelimuti dada
Mengapa dulu tak bertanya
Menahan hati yang meronta
Hingga jiwa kian merana

Kini aku tersadar
Jika hati haruslah tegar
Walau nanti terasa hambar
Tanpa canda yang tak lagi terdengar

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team