Tak bisa dipungkiri
Bahwa di setiap ayat yang terlantun
Masih saja kurapalkan namamu
Agar hanya kebaikan yang mendekat
Agar ketakutanmu dihapuskan
Tak bisa dipungkiri
Bahwa di setiap hembus kehidupan
Masih ada jejak dirimu yang tertinggal
Menyengat rasaku
Menuding pendusta saat kuingkari
Barisan kisah yang sudah dihabisi paksa ini
Kini mulai merajuk
Menusuk jiwa-jiwa yang terjebak sunyi
Di detak malam tanpa suara
Juga dalam kekosongan pagi buta
Habis sudah dayaku
Sirna ditelan rayuan api yang berkobar
Menelan kebungkaman ini sampai mati
Ciptakan hidup tanpa kata
Hingga sebait rindu tak berani mengaku