[PUISI] Secangkir Air Hangat dari Ibu

Dunia selalu bergemuruh setiap kala
Tiada hentinya berdendang di kepala
Kita hidup di keramaian khalayak
Tiada hentinya orang membentak
Suara keras kembali terdengar riuh
Tetapi suara itu berbalut dengan sendu
Setiap hari kudengar suara membasuh
Ternyata langkah kaki sang ibu
Langkah kaki yang berjalan sedang
Sambil membawa air dalam jemari
Tersenyum merekah di mukanya yang usang
Tetapi hal itu menembus ke ulu hati
Apa yang paling kejam di dunia ini?
Sudah pasti ketika melihat ibu pergi
Resah ucapan ku yang begitu kejam
Menjadi terpikirkan karena rasa bersalah
Tapi dia balas dengan dekapan meredam
Sembari menatapku dengan indah
Air hangat...
Selalu tersuguhkan di setiap usahaku
Menghangatkan hatiku yang keras bagai batu
Terasa telapak tangan yang mengusap di kepala
Beban yang berat akhirnya melebur satu persatu