Kala langkah kaki terhenti di tengah perjalanan
Jalanan terbentang, namun tak satupun memberi jawaban
Satu jalan penuh bebatuan, jalan lain memberikan harapan
Utara menawarkan lentera namun selatan jelas-jelas bercahaya
Suara sumbang saling bertabrakan
Seolah berteriak semua ingin didengar
Ragaku hanya satu, apakah mereka akan setuju
Jika aku memilih satu maka semua tetap mengutuk
Terlintas di relung hati, kapan rampungnya pecahan teka teki
Jalan mundur tak pernah menjadi opsi
Menutup mata tak akan menyelesaikan dilema ini
Langkah buta pun hanya memperkeruh situasi
Bersama perjalanan panjang yang terjal, melalui jalan berbatu dan berliku
Meskipun hatiku selalu tergoyahkan, untuk berbalik dan memastikan
Maka ini hidupku, dan kuputuskan akan terus melaju
Kumulai langkah bersama diri seorang, maka restu semesta tak kuminta