Tuan muda,
hentikanlah aliran air dari mata indahmu
hentikanlah rintihan pilu dari bibir manismu
Jangan sampai sama riuhnya dengan aliran itu
Jika kau berkunjung,
aku ingin bukan tangisan yang kau beri,
aku ingin bukan penyesalan yang kau ratapi,
aku hanya ingin kau cukup menikmati indahnya duniaku di sungai kenangan ini
Cukup lihat seberapa deras alirannya,
maka kau juga temukan derasnya cintaku
Cukup perhatikan betapa bening warnanya,
maka kau juga temukan pantulan senyumku
Cukup saksikan ramainya ikan di sana,
maka kau juga tahu betapa bahagianya aku di lain dunia
Cukup kau nikmati saja ya?
Sesekali basuh wajahmu di sana
agar beban di kepala hanyut bersamanya
Sesekali minumlah air di sana
agar dahaga rindumu sedikit mereda
Sesekali berceritalah pada ikan-ikan di sana
agar yang kau sampaikan bisa aku dengar juga
Tuan muda,
izinkan aku mencintaimu dari sini,
dan izinkan dirimu untuk kembali bahagia lagi
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Sungai Kenangan
ilustrasi seorang lelaki yang melamun di pinggir sungai (pexels.com/Muhammad Jahangir)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorAnanda Zaura
Follow Us