Kupandangi itu jendela
Lagi-lagi hanya kosong trotoar yang menyapa
Derai air tak jua absen datang
Mendenging bunyi di telinga
Entah sengaja atau pura-pura
Aku sudah tak menaruh peduli
Tetapi sampai kapan harus menunggu
Bangku telah dingin dan api sudah binasa
Sungguh riang gerimis pagi ini
