Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi surat
Ilustrasi surat (freepik.com/kotkoa)

Kami menerima suratmu, dari masa lalu
Ditulis di atas daun yang rapuh
Berisi permintaan maaf yang telanjang
Dan penyesalan yang sudah membatu

Sayangnya, kami tak bisa membalas
Sebab tak ada lagi pohon untuk kertas
Tak ada lagi tinta, selain debu
Yang menari-nari di gurun pasir

Kau ceritakan burung, kami tak paham
Kau sebutkan hujan, itu kata asing
Dunia kami tenang, sunyi, dan stabil
Penuh dengan kepastian yang tandus

Terima kasih untuk “kemajuan”-mu
Kini kami mewarisi warisan yang sempurna
Sebuah planet yang rapi, steril, dan mati
Persis seperti yang kau inginkan, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team