Langit masih menangis
Entah mengapa hari itu ia tampak apatis
Mendung kelabu masih rapat berbaris
Saat diriku selesai menulis
Langit masih berderai air mata
Aku tak tahu kesedihan seperti apa yang menyelimutinya
Langit tak kunjung diam, masih meronta-ronta
Memaksaku berdiam diri dan bertanya-tanya
Langit sedang bersusah hati
Mungkinkah sebab jumlah kematian yang terus meninggi?
Atau, karena manusia yang tak lagi punya nurani?
Atau, mungkin dirinya diserang kesendirian dan sepi?
Tangis tak kunjung reda
Sama seperti para manusia
Yang kini banyak kehilanga asa
Tapi mereka masih memiliki doa
Agustus 2021