Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Taman Kaca

ilustrasi mengunjungi makam orang tersayang (pexels.com/cottonbro studio)
Dulu aku cemburu melihatmu sibuk dengan hobimu
Namun, aku lupa bahwa itu salah satu kebahagiaanmu
Tawa dan senyum yang begitu menawan
Terpancar dari wajahmu yang rupawan
Mengapa aku begitu egois dan tak peka?
Ya, aku baru menyadarinya kini setelah kau tiada
Ternyata lebih menyakitkan saat kau tak ada
Aku merasakan kekosongan yang begitu hampa
Ku bawa bunga yang kau tanam di sana
Begitu indah dan mekar dengan sempurna
Tahukah kau kasih? Taman kaca yang kau hias sedemikian rupa
Terasa sunyi karena kehilangan pemiliknya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorShella Rafika Sari
Follow Us