Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Tawa di Atas Tangisku

Orang yang memegang tongkat korek api (pexels.com/pixabay)
Mereka menginjakku,
mereka mencercaku,
mereka mendorongku jauh.
Begitu banyak kurang yang kupunya,
menjadi keanehan di mata mereka.
Aku tak bergelimang harta,
tak pula cantik rupaku.
Mengapa kalian menertawakan kekuranganku?
Apa yang lucu dari kemiskinanku?
Apa yang menjijikkan dari wajahku?
Apa yang menyenangkan dari suara tangisku?
Tiap hari kalian menantinya.
Semakin deras air mataku,
semakin lantang tawa kalian.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorSiantita Novaya
Follow Us