Malam ini,
Aku kembali terjaga.
Menerawang jauh,
Melihat antariksa.
Menghitung,
satu-persatu rasi bintang.
Aku bak kembali pada masa kecilku.
Kala itu, aku menangis di pelukanmu.
Sembari bercerita tentang ironi sebuah rindu.
Malam yang panjang yang pernah kulalui, begitu haru.
Aku terdiam, mengamati setiap kerutan wajahmu yang kian bertambah.
Jika itu adalah malam terbaik,
Aku akan mengingatnya.
Tanpa pernah melupakannya.
Karena dalam hidupku,
Kamulah satu-satunya.
Berjanjilah tak akan melepas genggaman tangan ini.
Sehalus mungkin,
Aku pun akan membelainya.
Sama seperti kau membelai rambut ikalku,
sembari bercerita dongeng masa lalu.
Kamis, 7 November 2019
Dini Fai