Terpana pada cahaya yang memukau
Pada sorak sorai yang membungkam nurani
Pada angka dan gelar yang seakan menandai keberhasilan
Langkah mengejar terus membentang
Seolah udara memberi janji palsu
Namun ruang hati tetap hampa
Mentari datang menandai hari yang terus berganti
Wajah di cermin menatap kosong
Tangan penuh prestasi tapi jiwa tak terisi
Terpana bukan kebahagiaan
Hanya kekaguman yang menyesatkan
Kadang yang dicari hanyalah arti, bukan gemerlap semu
