Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kesedihan (pixabay.com/goodinteractive)
ilustrasi kesedihan (pixabay.com/goodinteractive)

Di kala ada tertulis, berjaga-jagalah
Nyatanya itu bukan sekadar omongan para pujangga tanah sebelah 
Hembusan nafas terakhir di waktu menjelang kalah
Yang memancarkan sukma, tentang siapa yang salah

Doa mana yang tidak aku amalkan?
Hingga kini berakhir berantakan 
Di waktu seharusnya aku menuai hasil ajaran
Menunggu, jadi pelipur lara sekaligus lambang keikhlasan

Mencoba menjawab dari situasi yang penuh tanya 
Namun, semakin aku berteriak, semakin sunyi pula yang kurasa
Aku tidak boleh marah, dibungkam untuk bisa menyalahkan penyebabnya
Pergi sesekali rupanya malah menjadikan aku dihantui tanya

Baik nyatanya tidak selalu membuatmu di atas
Namun, kalah juga tidak berarti tidak bisa menembus batas
Ketika situasi berganti dan aku terlepas bebas
Keyakinan akan hari kemenangan semakin buas

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team