Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan bercermin
ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Zois Fotis)

Bagi kami, Jumat itu keramat
Penghujung hari yang menentukan kehidupan Senin depan
Apakah aku akan mendapatkan kesempatan lagi
Atau harus terus melanjutkan hidup dengan penuh penyesalan

Rasanya terlalu takut untuk kembali mencoba
Seolah kegagalan tengah menungguku di depan mata
Setiap kali aku mulai melangkah

Sudah lama ia tinggal di benakku
Menjalar ke setiap aliran darah
Menahan kakiku bahkan untuk melihat dunia
"Tak usah mencoba, kau tak akan bisa"

Darah ini
Rasanya kotor sekali
Bagaimana bisa ia masih bekerja
Sedang ia sendiri yang menggerogoti jiwaku?

Katanya, aku adalah orang beruntung
Padahal, aku hanya berlindung

Mereka lupa
Mereka hanya tutup mata
Tak sudi melihat kaki yang sudah patah
Enggan menatap tubuh yang tinggal kerangka

Mereka hanya ingin tahu
Apa yang ku bawa setelah itu
Tak pernah peduli
Apa yang hilang dariku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team