[CERPEN] Andai Aku Cinderella

Begitu kedua kaki ini mengambil langkah, sudah kupastikan semua harap terbenam. Keyakinan itu semakin besar tatkala diriku telah menginjakkan kaki di istana megahmu. Aku bukan cemburu dengan para tamu dan dress code glamor mereka. Hanya saja...ada rasa takut kau tak menganggapku ada.
Semakin aku melangkah, jantung ini kian berdegup saja. Surat-surat yang kupikir akan terbang menuju rembulan, ternyata mendarat padamu. Entah kau memang ditujukan bagiku atau tidak, tapi yang pasti, aku akan menjumpai orang yang tak pernah membalas pesan-pesanku.
Tak kusangka akan segugup ini. Padahal, kita sudah pernah bertemu sebelumnya; bukan hanya melalui perantara kata-kata, tapi juga di dunia nyata.
Hari itu, hari yang cerah untuk berjalan-jalan ke pusat kota. Namun, aku malah mampir ke sebuah kedai kopi dan menemukanmu. Sebenarnya, aku tidak yakin kalau itu memang dirimu. Tapi seperti yang pernah kau jelaskan di balasanmu, sepertinya memang betul.