Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kertas diremas(pixabay.com/steve_a_johnson)

Intinya sih...

  • Obi sering dilecehkan dan diejek oleh teman-temannya di sekolah karena hobinya menulis puisi dan cerpen.

  • Bono dan gengnya meremehkan karya tulis Obi, menyebutnya sampah, dan tidak menghargai seni sastra yang ia hasilkan.

  • Meskipun sering dilecehkan, Obi tetap percaya bahwa suatu hari nanti Bono dan teman-temannya akan mengerti nilai dari karya tulisannya.

Dibakar di tempat sampah, diinjak kaki-kaki bersepatu sampai remuk, dilempar ke selokan kumuh; Obi membayangkan berbagai skenario yang mungkin menimpa tulisan-tulisannya yang ia simpan di laci meja sekolah. Kemarin ia lupa membawa pulang kumpulan kertas berisi puisi-puisi dan cerita pendek yang ia tulis di jam kosong. Begitu mendekati ruang kelas, ia ingin lari bergegas, tetapi tubuhnya mendadak berhenti ketika sebuah bola kertas menghantam kepalanya dari depan. Obi mendengar suara tawa yang khas, merayap di udara dan bergema di telinganya. Disusul oleh lemparan bola kertas kedua, kali ini mengenai bahunya. Suara tawa semakin keras. Obi menundukkan kepala, mengambil dua bola kertas di lantai keramik. Ada sesuatu dalam dirinya yang tercabik.

"Selamat pagi, Obi," sapa salah satu orang setelah menuntaskan tawanya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di