Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
hurstandhurstlaw.com

 

Kamu datang seumpama petir yang menyusup di langit gelap, menggelegar dahsyat, membawa muntahan kengerian yang pada sesungguhnya tak berkaitan sama sekali terhadap saya.

Pada malam manakala dua jari tangan ini berpaut, tertunduk duduk di kursi dekat ranjang kau terbaring di rawat dalam shalter, perempuan.

Sayang, saya pernah memanggilmu, "sayang." Namun sayang sekali, itu dulu... dulu, dulu sekali. Sebelum mengenal siapa dirimu sesungguhnya, sebelum segala peristiwa menyakitkan hadir ke tengah kita, berikut segala apa yang ada padamu.

Editorial Team

Tonton lebih seru di