[CERPEN] Lelaki dengan Nyala Api di Dadanya

“Azka, cepat kamu setel televisi! Papamu ...!”
Sedikit enggan aku meraih remote control di samping ranjangku. Satu demi satu channel yang ada kutekan sampai akhirnya tubuhku terpaku menatap sebuah tayangan laporan khusus. Sesuatu yang memang kuinginkan, namun tak urung membuat perasaanku miris dan terluka.
Ada banyak wartawan yang berdesakan berusaha mendekati pria setengah baya, yang digiring dan dikawal beberapa petugas kejaksaan dan juga polisi. Mereka berusaha melewati kerumunan wartawan yang begitu gigih melontarkan pertanyaan-pertanyaan tak terjawab. Sementara pria tersebut terus berjalan dengan kepala tertunduk, lalu memasuki sebuah mobil tahanan yang parkir di halaman rumah mewah tersebut. Sesaat kemudian, aku hanya diam terpaku, bersandar pada dinding kamar. Sibuk meredam debar di dada.
Tiba-tiba ponselku berbunyi. Kian.