[CERPEN] Memoar Kematian

01 Mimpi Buruk
Aku tersentak, membuka kelopak mataku dengan tergelagap. Bisa kudengar suara degup jantung yang bergema nyaring di telingaku. Mataku menangkap kegelapan pekat yang membuat tenggorokanku tercekat. Masihkah aku bermimpi? Mimpi yang buruk, benar-benar sangat buruk. Akan tetapi, ingatanku sama sekali tidak merekam potongan-potongan mimpi itu secuil pun. Kepalaku serasa hampa dan kelu.
Di mana aku? Perlahan-lahan mataku mulai terbiasa dengan kegelapan sunyi yang menyelubungi sekujur tubuhku. Sebuah tempat yang hampir tak membiarkanku mempunyai ruang gerak. Setelan jas lengkap berwarna gelap. Bunga mawar putih di tangan. Aroma debu dan tanah basah menusuk-nusuk indera penciumanku. Membuatku teringat pada sebuah kata, dan aku berada di dalamnya. Sebuah peti yang terkubur. Kematian.
Matikah aku? Mendadak aku merasakan rasa takut dan sesak yang amat sangat di dalam tempat ini, seperti penderita klaustrofobia yang panik kehabisan udara. Anjing! Buka petinya! Kudorong, kutinju, kutendang-tendang sembarangan sampai peti mati terkutuk itu berudarakan debu, tetapi tidak ada yang terjadi. Sia-sia. Aku menyerah. Berkuintal-kuintal tanah pasti menahan tutupnya.