Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels/Life Of Pix

Dia membenci stasiun dan semua hal tentangnya. Tentu, kereta api menjadi salah satu hal yang dibencinya. Juga suara gemuruhnya yang hendak berangkat dan tiba. Jangankan diharuskan berada di stasiun, menatap foto suasana di sana saja dia takkan sudi. Dia akan meronta pergi dengan wajah yang sulit digambarkan oleh siapa pun. 

Wajahnya masam dan terlihat amat mengkal, tapi tatapannya berbeda. Mata yang tidak lagi berbinar itu akan menatapmu dengan sendu meminta simpati. Di ujung pelupuknya, akan terlihat bulir-bulir kecil air yang tertahan. Ya, air matanya hanya akan tertahan di sana. Ia takkan jatuh selama apapun dia menatapmu. Atau sesakit apapun perasaannya terluka.

***

Dulu dia sama seperti gadis-gadis lain di daerah ini. Dengan setia, mereka pergi ke stasiun kereta api tua yang hanya melayani keberangkatan lokal itu. Beramai-ramai mereka cekikikan menggosipkan pangeran tampan masing-masing. Menyombongkan berbagai hal romantis yang pernah mereka alami. 

Editor’s Picks

Editorial Team

Tonton lebih seru di