Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bintang.com

“Petrichor…”
Krystal yang awalnya sedang asyik menikmati aroma menenangkan yang muncul saat hujan turun, mau tidak mau menolehkan kepalanya ke samping. Memastikan siapa pemilik sumber suara yang baru saja mengusik ketenangannya. Ah tidak, sebenarnya sih tidak mengusik, salahnya sendiri yang menjadikan halte sekolah sebagai tempat untuk menikmati hujan. Hell ya, kalau bukan karena hujan Krystal tak akan terjebak di halte seperti ini.

“Aroma yang muncul waktu hujan turun namanya petrichor.”

Krystal lagi-lagi dibuat tersentak saat lelaki jangkung yang berdiri disampingnya kembali berucap, seakan menjawab segala kebingungan yang tadi sempat di rasakan Krystal. Lelaki itu memejamkan matanya, sementara hidungnya mulai menarik nafas dalam, hanya beberapa saat karena setelahnya lelaki itu melepaskannya dengan lega. Hey, ia menoleh dan tersenyum! Menyadari baru saja tertangkap basah telah memperhatikan lelaki asing yang tak dikenalnya itu secara diam-diam, gadis berwajah cantik itu dengan segera mengalihkan pandangannya.

“Ah, gue baru tahu kalau aroma menenangkan itu punya nama, hmm apa tadi pertichor, or…,” kepalang malu Krystal memilih untuk menanggapi kalimat yang tadi diucapkan lelaki itu. Lrlaki tinggi, berkulit sawo matang, dan tampan, ya dengan rahang tegas dan mata elang serta senyuman manis yang dimilikinya Krystal dapat dengan mudah memasukannya dalam daftar cowok tampan menurutnya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di