Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi daun jatuh (unsplash.com/@thatsmrbio)

Aditya berdiri di pinggir tebing, menatap lembah yang terbentang di bawahnya. Angin berhembus lembut, membawa aroma segar dari pepohonan dan tanah basah. Di hadapannya, hutan lebat menjulang, daunnya berkilauan terkena sinar matahari. Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah satu daun yang tampak terpisah dari dahan. Daun itu berwarna kekuningan, mulai mengering, dan perlahan jatuh ke tanah, seakan menjalani takdirnya sendiri.

“Hey, Dit………… Kenapa melamun?” seru Herman, sahabatnya yang tak jauh dari situ. Mereka sudah menghabiskan waktu bersama selama bertahun-tahun, semenjak dari bangku SMU hingga kini. Bersama Andi, Farhan, dan Rudi, mereka membentuk ikatan persahabatan yang tak tergantikan.

“Coba lihat daun itu,” jawab Aditya sambil menunjuk. “Daun itu akan jatuh, dan entah apa yang terjadi padanya setelah itu.”

“Ya, itu hanya daun biasa, Dit,” sahut Andi dengan nada santai. “Setiap saat dan setiap waktu kan pasti ada daun yang jatuh berguguran. Yang lama akan digantikan dengan yang baru. Yang tua akan mati dan digantikan dengan tunas baru.”

Editorial Team

Tonton lebih seru di