Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
diliputnews.com

Dalam malam terbunuh sepi seorang janda  yang kerap menangis. Berlari pada malam yang tak pernah ada ujungnya untuk berhenti. Hanya dua cahaya yang membuat ia bangkit dalam kesendirian. Dua cahaya telah menyatu dalam hidupnya karena sebuah perpisahan. Meratapi kekasih yang telah jauh tanpa ada sebercik cahaya dan meninggalkan sebuah surat. Hilangnya bukan atas maunya , semua karena air mata yang tidak adil mengucurkan kegelisahan luluh dalam hati.

Patmi bersama kedua anaknya membuka lembaran baru. Anak yang dianggap sebuah cahaya yang dapat menerangi hatinya dalam kegelapan karena dirundung sepi. Melawan kerasnya kehidupan untuk membiayai kedua anaknya, ia rela menjadi buruh cuci piring di sebuah warung dekat pasar tradisional. Sementara waktu, Patmi bersama kedua anaknya tinggal di rumah neneknya. Kedua anaknya dititipkan ke ibu Patmi ketika bekerja. Pekerjaan cuci piring membuat Patmi masih dapat bertahan hidup.

Lantas di mana suami Patmi berada hingga dia harus menjalani kehidupan hanya bersama kedua anaknya? Patmi adalah sesosok ibu yang telah membuat keputusan untuk menjauh dari suaminya. Tidak pernah ada perkataan cerai atau pisah antara Patmi dan suaminya. Hanya saja, Patmi membuat keputusan yang sulit dimengerti oleh banyak orang. Kedua orang tua Patmi juga menyuruh untuk bercerai. Saran juga datang dari saudara-saudaranya, justru saran untuk bercerai membuat Patmi dapat mempertahankan kesetiaan. Dalam hatinya ia saja tidak mengetahui keberadaan suaminya.

Anak-anak yang masih berumur 2 tahun dan 5 tahun belum mengetahui apa yang telah dibicarakan pada malam hari di ruang tamu. Kedua orang tua heran, akan keputusan yang dibuat Patmi. Membuat keputusan akan sebuah sumpah. Seperti, di film Mahabhara bahwa sumpah adalah sesuatu yang sakral. Patmi benar-benar tidak ingin bercerai dan tidak ingin menikah lagi, sampai anak-anaknya bisa membaca. Patmi sendiri tidak pernah bisa membaca dan mengeja huruf-huruf. Sekolah dasarpun baru sampai kelas 1, lantaran kedua orang tua tidak ada biaya. Ia putuskan untuk berhenti sekolah.

Editorial Team

Editoresaputro

Tonton lebih seru di