Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[CERPEN] Unsubscribe Hidup

ilustrasi wanita sedih (pexels.com/Keenan Constance)
"Kadang hidup nggak nanya seberapa kuat kamu, tapi sejauh mana kamu bisa senyum sambil nyembunyiin luka yang nggak kelihatan".
Aruna menatap layar laptop yang terang tapi kosong. Sudah satu jam lebih dia cuma duduk, buka dokumen, lalu menutupnya lagi. Deadline makin dekat, tapi pikirannya makin jauh.
Seminggu terakhir, hidup rasanya kayak aplikasi trial yang nggak bisa dibatalkan. Bangun pagi, pura-pura semangat, kerja, buka medsos, ngebandingin diri, tidur. Lalu ulang lagi.
Di tengah malam yang sunyi, Aruna membuka Notes di hapenya. Tangannya mengetik satu kalimat yang nggak dia sangka bakal terasa terlalu jujur:
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
EditorSiantita Novaya
Follow Us