Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Doc. Pribadi

Suatu hari, tampak oleh kedua mataku, sebuah bungkusan yang tergeletak rapi di atas mejaku. Kuingat-ingat, rasanya bungkusan ini sudah ada sejak setahun lalu. Ketika kubuka, ternyata di dalamnya ada dua buah tangkai mawar, yang dulunya berwarna merah dan putih, masih lengkap dengan plastik beningnya, dan diikat dengan pita berwarna merah muda. Tak lupa, ada aluminium foil yang membungkus kedua batangnya.

Kedua mawar itu, sebenarnya, tidak cocok lagi disebut sebagai mawar. Batangnya sudah mengering dan rapuh. Kelopaknya pun layu, dimakan oleh waktu. Tak ada lagi warna merah dan putih di setiap kelopaknya, yang ada hanyalah warna merah kehitaman dan putih kekuningan. Plastik pembungkusnya juga diselimuti oleh debu. Jelas sekali kalau keduanya tidak pernah disentuh, apalagi dirawat dengan baik.

Secara fisik, kedua mawar itu tak lagi sempurna. Namun, bersamanya, terselip sebuah kenangan manis yang pahit untuk dikenang. Ah, lagi-lagi paradoks kehidupan. 

Setahun lalu, masih teringat olehku, ketika mawar itu -kupikir- menjadi tanda cinta di antara dua hati yang berbeda. Iya, 1 tahun, 12 bulan, 365 hari, 8760 jam, 525.600 menit, dan 31.536.000 detik. Bukan waktu yang sebentar bukan?

Editorial Team

Tonton lebih seru di