Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[CERPEN] Lamunan Anak Tangga

Unsplash.com/Adam Cao
Entah untuk keberapa ribu kalinya Randu melajukan sepeda motor tuanya memasuki halaman kampus. Beranjak dari tempat parkir, ia melangkah menuju ruang kelasnya yang berada di lantai empat. Tidak tersedia lift, dia hanya dapat menapaki anak-anak tangga yang dingin dan lorong-lorong yang baginya terasa begitu sepi, yang menggaungkan langkah kakinya begitu jelas, meskipun banyak mahasiswa yang berseliweran setiap saat.
Randu bergegas mendaki anak-anak tangga keramik itu.
Celaka, aku telat, pikirnya.
Ia mempercepat langkah kakinya. Betapa dia teringat dosennya tak memperkenankan seorang pun datang terlambat pada mata kuliahnya, walaupun memang maksud dosen tersebut tentunya adalah untuk mendidik mahasiswanya supaya disiplin.
Editorial Team
EditorArifina Budi A.
Follow Us