[NOVEL] Kisah untuk Dinda - BAB 2

2. Salah Sangka
Sudah resmi satu minggu Dinda bekerja sebagai Wakil Direktur Salon Lucy, sebetulnya tidak terlalu berat, tapi cukup mendebarkan. Dia harus menjaga reputasinya sebagai contoh yang baik di hadapan karyawan, menjaga tutur bicara dan juga sikap. Seperti pagi ini. Tepat ketika jam menunjuk pukul enam pagi, Dinda sudah bersiap-siap, alarm berbunyi tidak lagi sesuatu yang tidak dia hiraukan. Dia bangun, membereskan tempat tidur, supaya ketika pulang dalam kondisi lelah, melihat kamar rapi adalah kebahagiaan sederhana. Dinda bergegas mandi, memilih pakaian terbaik yang akan dia kenakan. Pilihannya tertuju ke sebuah kemeja berwarna merah muda, sepatu high heels dengan warna senada, rok dan slayer berwarna abu-abu.
Dia mulai berdandan, menyapukan maskara ke bulu matanya hingga lentik seperti bulu mata angsa. Tak lupa eyeshadow dengan warna biru yang berani. Tidak senada, tapi bukankah fashion adalah hal abstrak, sesuatu paling dibutuhkan adalah rasa percaya diri.