[PROSA] Bunga Tidur

Bisa kukatakan, bertemu denganmu adalah sebuah anugerah. Ya, kamu yang berinisial K. Meskipun hanya memandangmu dari aksa, hari-hariku seolah menjadi berwarna.
Lewat senyummu, seolah bisa kurasakan manisnya bahagia. Tatapan mata cokelatmu sungguh buatku berdebar gila. Dan setiap dirimu berbahasa, rasanya bunga bermekaran di dada. Tak tahu apakah kau sematkan mantra di penglihatanku ini. Namun yang pasti, memandangi indahnya dirimu itu, aku tak jemu.
Cinta memang membuatku bodoh. Bagaimana tidak, setiap kali aku melewati ruang kelasmu, aku sudah kesengsem saja. Padahal, sangat yakin kalau dirimu sama sekali tidak akan menyapa, atau bahkan melirikku sekalipun.
Memang, di awal mengamati wajah nirwanamu, senang merekah-rekah di sekujur badan. Hanya saja, akhir-akhir ini, aku kehilangannya. Hati tamakku menginginkan kita bersama, sementara hal tersebut tak akan tercipta dalam realita. Sesak di dada. Itu sebabnya, aku ingin tidur dan melupakanmu saja.