Apa cukup sebait
Mungkin perlu menjerit
Aku hendak menggambar rindu nan berderit
Seperti pintu tua yang engselnya berkarat
Atau serupa kayu-kayu rapuh menahan berat ayunan
*
Kau mungkin lupa
Tidak ingat barangkali
Tapi di setiap malam ia menangis
Bermunajat menyebut namamu
Berharap kaudatang menemuinya
*
Tidaklah perlu intan berlian
Tak perlu jua gunungan uang
Ibumu hanya rindu
Ingin bersua setelah berkabang-kabang waktu
Jemu katanya menunggumu
Takut-takut esok tertimbun tanah merah
Sedangkan kau masih sibuk seperti sapi perah
Jakarta, 25 Agustus 2018