Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bratwurst (pexels.com/Edwin Jaulani)

Ketika mendengar kata sosis, mungkin yang terbayang adalah cemilan cepat saji yang praktis dan tahan lama. Namun ternyata, tidak semua sosis sama. Bratwurst, sosis khas Jerman yang terkenal di seluruh dunia ini memiliki sejumlah perbedaan signifikan dibandingkan sosis biasa yang sering kita temui di pasaran.

Mulai dari proses produksi hingga kandungan di dalamnya, bratwurst memiliki keunikan tersendiri. Berikut adalah empat perbedaan bratwurst dibandingkan sosis lainnya yang perlu kamu ketahui!

1. Kebanyakan masih diolah secara tradisional

ilustrasi membuat sosis (pexels.com/Freek Wolsink)

Meski sudah tersebar di banyak negara di luar Jerman, nyatanya bratwurst kebanyakan masih diolah secara tradisional. Proses ini melibatkan penggunaan alat manual dan teknik yang sudah digunakan sejak turun-temurun.

Sebaliknya, sosis biasa cenderung diproduksi secara massal menggunakan mesin modern untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Cara pengolahan inilah yang membuat bratwurst dan sosis sudah berbeda sejak awal.

2. Masa simpan tidak lama

ilustrasi bratwurst beku (vecteezy.com/sirawut56856306)

Bratwurst umumnya diolah dari daging babi, meskipun pada beberapa resep juga menggunakan daging sapi. Karena tidak menggunakan pengawet, bratwurst perlu segera disajikan segera atau disimpan dalam keadaan segera karena masa simpannya tidak lama.

Di sisi lain, sosis yang ada di pasaran saat ini telah ditambah pengawet kimia di dalamnya. Tidak heran jika produk sosis bisa bertahan hingga berbulan-bulan bahkan tanpa disimpan di lemari pendingin.

3. Diolah dari daging yang dicampur aneka herba

ilustrasi rempah-rempah (commons.wikimedia.org/Galeri ega)

Salah satu perbedaan mencolok dari bratwurst dan sosis adalah kandungan bahan-bahan penyusunnya. Daging yang akan diolah menjadi bratwurst perlu dicampur aneka herba, seperti marjoram, jintan, ketumbar, paprika, sage, bawang putih, dan pala. Itu sebabnya, bratwurst akan mengeluarkan aroma aromatik ketika dimasak.

Namun, sosis tidak akan mengeluarkan bau semerbak yang khas seperti bratwurst. Pasalnya, pilihan bumbu yang digunakan untuk sosis modern saat ini didominasi garam dan lada saja.

4. Kandungan lemak lebih tinggi

ilustrasi bratwurst (freepik.com/timolina)

Bratwurst dikenal memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan sosis biasa. Lemak bisa memberikan tekstur lembut, juicy, sekaligus menjadi pengikat alami supaya bratwurst tetap lembap dan tidak kering saat dimasak.

Sementara sosis seringkali dirancang agar lebih rendah lemak. Sehingga teksturnya kurang lembut jika dibandingkan dengan bratwurst.

Bratwurst seringkali disamakan dengan jenis sosis biasanya. Tetapi, bratwurst sebenarnya memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan sosis-sosis di pasaran lainnya. Jadi, kamu lebih tertarik dengan bratwurst atau sosis biasa, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team