ilustrasi membuat cannoli (commons.wikimedia.org/Auregann)
Sisilia terletak di jantung Laut Mediterania, wilayah strategis yang juga berpengaruh pada budaya kulinernya. Demikian pula dengan asal-usul cannoli yang dikaitkan dengan masuknya budaya negara lain masuk ke Sisilia.
Terdapat dua kisah dengan versi berbeda yang berkaitan dengan munculnya cannoli. Melansir National Geographic, diperkirakan cannoli sudah ada sejak abad pertengahan, saat Sisilia berada di bawah kekuasaan Arab. Konon dibuat pertama kali oleh harem wanita yang tinggal di Caltanissetta (kastil wanita), untuk menghabiskan waktu selama masa absennya mempelai pria. Banyak selir menghabiskan waktu untuk membuat makanan dan hidangan penutup lezat. Salah satu di antaranya berupa wadah kue berbentuk silinder yang diisi dengan ricotta, almond, dan madu.
Setelah Pulau Sisilia beralih ke agama Katolik pada abad ke-11, produksi cannoli menjadi identik dengan biara dan biarawati. Para biarawati meramu jenis kue baru yang terbuat dari kulit kerang, disebut “scoria” dengan isian ricotta, gula, cokelat, dan almond. Resepnya dilestarikan oleh para biarawati untuk acara khusus dan festival keagamaan.
Di sisi lain, para sejarawan percaya bahwa pembuatan cannoli berawal di sekitar Kota Caltanissetta, Sisilia, Italia antara tahun 827 dan 1091. Mereka juga meyakini bahwa hidangan penutup ini awalnya dibuat oleh para wanita. Selain itu, banyak bahan yang berasal dari Arab, seperti tebu dan almond.