5 Fakta Teff, Superfood Asal Ethiopia yang Populer Hingga Mancanegara

Teff adalah tanaman biji-bijian tropis yang masuk ke dalam keluarga rumput, Poaceae. Teff tumbuh terutama di Ethiopia dan Eritrea, dan diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Menurut laman Healthline, tanaman teff tahan terhadap kekeringan, dapat tumbuh dalam berbagai kondisi lingkungan, dan memiliki varietas yang gelap maupun terang, tetapi yang paling populer adalah cokelat dan gading.

Teff juga termasuk biji-bijian terkecil di dunia, di mana ukurannya hanya 1/100 ukuran kernel gandum. Teff memiliki rasa yang mirip seperti kacang dan cenderung sedikit manis juga. Di barat, teff termasuk makanan yang populer karena bebas gluten.

Menurut studi dalam jurnal Plant Foods for Human Nutrition, karena ukuran teff yang memang sudah sangat kecil, teff lebih sering dimakan dalam bentuk biji-bijian utuh daripada diolah menjadi dedak atau kernel. Tetapi, teff juga bisa ditumbuk dan digunakan sebagai tepung bebas gluten.

Di Ethiopia, tepung teff difermentasi dengan ragi yang hidup di permukaan biji-bijian dan digunakan untuk membuat roti pipih yang disebut injera. Roti kenyal dan lembut ini biasanya menjadi makanan pokok di Ethiopia.

Di Ethiopia, tepung teff biasanya diolah menjadi injera dan disajikan bersama lauk, seperti biji-bijian dan sayuran. Tetapi sebenarnya, menurut studi dalam jurnal Food Chemistry, teff juga banyak digunakan sebagai pengganti tepung terigu atau gandum dalam berbagai hidangan, seperti pancake, kue kering, muffin, roti, hingga mie bebas gluten.

Perlu diketahui, walaupun bisa digunakan sebagai pengganti tepung lainnya, tetapi tekstur makanan yang terbuat dari tepung teff sudah pasti berbeda dengan yang terbuat dari tepung lainnya. Hanya saja, tepung teff bisa jadi alternatif yang lebih sehat karena bebas gluten.

Kandungan nutrisi teff sangat tinggi dibandingkan dengan biji-bijian pada umumnya. Dikutip dari laman Precisi On Nutrition, setengah cangkir teff mentah mengandung sekitar 354 kalori; 12,8 g protein; 70,6 g karbohidrat; 7,7 g serat; dan 2,3 g lemak. Teff juga kaya akan vitamin B dan merupakan sumber mineral yang bagus karena mengandung kalsium, tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium, dan seng.

Dibanding biji-bijian lainnya, teff menawarkan kalsium terbanyak, di mana satu cangkir teff matang menawarkan 123 miligram kalsium, yang setara dengan setengah cangkir bayam matang. Selain itu, sebagian besar biji-bijian tidak menawarkan vitamin C, tetapi teff adalah sumber vitamin C yang sangat baik.

Tak hanya itu, menurut Whole Grains Council, teff tinggi dalam pati resisten, yaitu jenis serat makanan yang baru ditemukan yang dapat menguntungkan manajemen gula darah, kontrol berat badan dan kesehatan usus besar.

Indeks glikemik (GI) menunjukkan seberapa banyak makanan meningkatkan gula darah. Yang mana makanan dengan GI di atas 70 dianggap tinggi, yang artinya meningkatkan gula darah lebih cepat. Sementara makanan dengan GI di bawah 55 dianggap rendah dan yang ada di antaranya tergolong moderat.

Menurut jurnal Diabetes Care, diet rendah GI dapat menjadi cara yang efektif bagi penderita diabetes untuk mengontrol gula darah mereka.

Teff utuh yang dimasak memiliki GI relatif rendah dibandingkan dengan biji-bijian lainnya. Kendati demikian, cara pengolahan teff sangat berpengaruh terhadap angka GI. Di mana teff yang dikonsumsi dalam bentuk utuh memiliki angka GI yang lebih rendah daripada yang diolah menjadi tepung.

Demikianlah beberapa fakta seputar teff. Sayangnya, karena kandungan nutrisinya lebih tinggi daripada tepung pada umumnya, harga tepung teff juga relatif lebih mahal. Selain itu, tepung teff juga cenderung lebih sulit didapatkan daripada tepung terigu atau tepung gandum.