5 Jenis Minyak Zaitun yang Patut Diketahui, Peruntukannya Beda!

Minyak zaitun alias olive oil dianggap sebagai salah satu jenis minyak yang baik untuk kesehatan tubuh. Sebab minyak ini kaya akan antioksidan, asam oleat, dan lemah tak jenuh. Minyak yang terbuat dari ekstraksi buah zaitun ini dapat digunakan untuk memasak, campuran kosmetik, sabun, maupun produk kecantikan lainnya.
Sebelum menggunakan minyak zaitun, terutama untuk memasak maupun mencampurkannya pada makanan seperti salad, ada baiknya kamu mengetahui berbagai jenis minyak zaitun sebab tidak semua jenis cocok dikonsumsi secara langsung. Supaya gak salah membeli, berikut ini beberapa jenis minyak zaitun yang patut diketahui.
1. Extra-virgin olive oil
Extra virgin olive oil (EVOO) dapat diibaratkan seperti sari buah zaitun segar, tanpa tambahan maupun pengawet apapun. EVOO merupakan produk kualitas terbaik dan cara produksinya hampir tidak berubah sejak zaman Mesir Kuno. Masa penyimpanannya dapat bertahan selama 18 bulan hingga 2 tahun.
Warnanya berkisar dari hijau hingga keemasan, aromanya fresh green, berumput, dan beraroma buah. Rasanya pedas kuat dan cenderung pahit. Semakin muda usia minyak maka rasanya semakin pahit. Jika minyak lebih dari 6 bulan di dalam botol, maka rasa pahitnya akan akan berkurang.
Minyak zaitun jenis ini sering digunakan untuk campuran saus salad, dipping oil, dan finishing oil. Bahkan ada yang mengonsumsinya langsung sesendok setiap pagi untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Selain dikonsumsi langsung, kamu dapat menggunakannya untuk menumis, memanggang, maupun menggoreng karena memiliki smoke point 175–210 Celsius.
2. Virgin olive oil
Jenis lainnya, yakni virgin olive oil (VOO) berupa minyak zaitun yang belum dimurnikan. Diekstraksi dengan metode cold-pressing, aroma dan rasanya lebih alami dibanding EVOO. Kadar keasamannya sedikit tinggi, antara 1–4 persen.
Sepintas mirip dengan EVOO, tapi rasanya lebih ringan. Walau sama-sama tahan terhadap suhu panas, tapi lebih cocok untuk memasak dengan api kecil. Kamu juga dapat menggunakannya untuk bumbu marinasi maupun campuran saus salad seperti EVOO.
3. Refined olive oil
Refined olive oil termasuk minyak zaitun yang mudah ditemui di pasaran, biasanya diberi label ‘pure olive oil’ atau hanya ‘olive oil’. Ini termasuk jenis minyak zaitun olahan yang diperoleh dari proses penyulingan tanpa menyebabkan perubahan struktur gliserida awal. Terdiri dari campuran minyak zaitun olahan dan minyak zaitun murni 15–25 persen.
Melansir The Spruce Eats, minyak zaitun jenis ini memiliki keasaman bebas dinyatakan sebagai asam oleat, tidak lebih dari 0,3 persen. Warnanya terang, rasanya cenderung netral atau hambar sehingga sering digunakan bersamaan dengan minyak lain yang lebih kuat. Walau tak seeksklusif EVOO maupun VOO, tapi memiliki kualitas yang baik dan serbaguna.
Banyak koki yang menggunakan refined olive oil sebagai minyak goreng serbaguna, sebab memiliki smoke point sekitar 243 derajat Celcius. Dapat digunakan untuk menumis, memanggang, menggoreng, hingga minyak infus.
Minyak infus dapat dibuat dengan cara memanaskan minyak zaitun dengan rempah kering atau cabai untuk membuat minyak beraroma.
4. Light olive oil
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan light olive oil yang sama mudahnya dijumpai di toko. Sesuai namanya, minyak zaitun ini memiliki rasa dan aroma yang hampir sepenuhnya netral.
Melansir OliveOil, PJ KABOS, light olive oil merupakan gabungan minyak zaitun olahan dan minyak zaitun murni 5–10 persen yang diolah dengan sedikit panas dan bahan kimia.
Persentase minyak zaitun murni yang lebih rendah dibanding ketiga jenis sebelumnya, maka manfaat kesehatannya dapat berkurang secara proporsional. Namun, masih menjadi sumber fitosterol dan asal oleat serta mengandung vitamin E dan vitamin K dalam jumlah sedang. Selain itu, cara penggunaannya mirip dengan refined olive oil untuk memasak dan cocok untuk minyak pelengkap.
5. Pomace olive oil
Satu lagi jenis minyak zaitun yang patut kamu ketahui, yakni pomace olive oil. Ini merupakan minyak zaitun dengan kualitas paling rendah dibanding keempat jenis sebelumnya. Minyak ini diekstraksi dari residu yang tersisa setelah buah zaitun diperas.
Residu tersebut masih mengandung minyak dan air. Kemudian, residu yang mengandung minyak akan diekstraksi dan dicampur dengan minyak murni untuk meningkatkan kualitasnya. Tentu harganya paling terjangkau dan hanya cocok untuk memasak dengan suhu tinggi.
Sekarang kamu sudah tahu lima jenis minyak zaitun dengan kualitas dan kegunaannya yang berbeda. Sebelum menggunakannya sebagai bahan campuran maupun untuk memasak, sebaiknya perhatikan dahulu jenisnya.
Gunakan EVOO, VOO, dan minyak zaitun murni untuk memasak maupun campuran bumbu hingga dressing salad. Kalau sekadar pelengkap dan memasak dengan suhu tinggi, gunakan light olive oil dan pomace olive oil.