sate kalong (commons.wikimedia.org/Midori)
Bagi kamu yang berasal dari luar Kota Cirebon pasti langsung bingung atau bahkan ketakutan saat mendengar kata sate kalong. Sebab, dari namanya saja kita pasti langsung berpikir bahwa sate ini terbuat dari daging kalong atau kelelawar. Padahal, sate kalong sendiri memiliki bahan dasar daging kerbau yang diolah dengan bumbu khas Cirebon, Jawa Barat.
Daging kerbau yang digunakan untuk sate kalong biasanya direbus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan rempah-rempah lainnya. Adonan ini kemudian dibentuk menjadi lonjong dan ditusuk dengan tusukan sate. Sate kalong biasanya dibakar dengan menggunakan arang, sehingga menghasilkan aroma yang harum dan rasa yang smoky.
Dinamakan sate kalong karena beberapa alasan. Pertama, sate ini biasanya dijual pada malam hari, seperti saat kalong keluar mencari makan. Kedua, warna daging sate yang hitam setelah dibakar menyerupai warna bulu kalong. Ketiga, tekstur daging sate yang empuk dan halus diibaratkan seperti daging kalong.
Menjelajahi kuliner Indonesia memang selalu menarik. Kita tidak hanya disuguhkan dengan berbagai rasa lezat, tetapi juga nama-nama makanan yang unik dan penuh makna. Dari telur mata sapi yang tidak terbuat dari mata sapi, hingga sate kalong yang bukan berasal dari daging kelelawar, semua menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya kuliner Indonesia.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kamu tentang kuliner Indonesia dan mendorong kamu untuk terus menjelajahi ragam makanan yang unik dan menarik di berbagai daerah di Indonesia.