Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tempe (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang yang mencoba untuk membuat sendiri tempe di rumah. Tutorial pembuatannya pun dapat dilihat di internet.

Meskipun telah ditunjukkan berbagai cara dalam pembuatan tempe, namun tak sedikit yang masih mengalami kegagalan. Mau tahu faktor apa saja yang menyebabkan tempe berakhir tidak jadi? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Kualitas kedelai

kedelai berkualitas baik (unsplash.com/Daniela Paola Alchapar)

Kedelai menjadi bahan dasar dalam pembuatan tempe. Tidak semua jenis kedelai bisa dipakai untuk membuat makanan ini.

Umumnya, kedelai yang digunakan berwarna kuning agak kecokelatan. Pada intinya, dalam membuat tempe, memerlukan kedelai dengan kualitas yang baik. Hal tersebut dikarenakan dapat berpengaruh dengan hasil akhirnya.

2. Kebersihan peralatan yang dipakai

ilustrasi memasak (unsplash.com/Jason Briscoe)

Hal penting lainnya yang perlu untuk diperhatikan adalah kebersihan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan tempe. Baik bahan maupun peralatan harus dalam keadaan yang bersih. Selain itu, peralatan harus kering dan bebas dari garam.

Selanjutnya bila kamu memakai daun untuk membungkus tempe, maka kamu harus memastikan telah membersihkannya dengan baik. Jangan pernah menggunakan peralatan yang masih kotor, karena hal itu dapat mempengaruhi proses fermentasi pada tempe. 

3. Kadar kandungan air

ilustrasi memasak (unsplash.com/Gaelle Marcel)

Kandungan air dapat pula memberikan pengaruh terhadap proses pembuatan tempe. Bila kadar airnya terlalu banyak, dapat berpotensi menumbuhkan jamur yang dapat membuat tempe cepat busuk. Oleh karena itu, kamu harus menakar air dengan benar.

Kamu disarankan untuk menakar air sesuai dengan jumlah atau banyaknya kedelai yang akan dijadikan tempe. 

4. Suhu ruangan fermentasi

tahu dan tempe (YouTube.com/ResepMasakan13)

Suhu ruangan juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Dalam pembuatan tempe, suhu ruangan akan mempengaruhi pertumbuhan jamur Rizhopus setelah terjadinya proses fermentasi pada kedelai. Suhu yang diperlukan untuk tumbuh antara 26°C – 36°C.

Bila suhunya terlalu rendah, maka dapat menahan pertumbuhan jamur. Sementara itu, kalau suhunya terlalu panas dapat menjadi penyebab tempe terlalu panas, sehingga kedelai akan cepat busuk.

5. Faktor kelembapan

ilustrasi alat pengukur kelembapan (unsplash.com/Kaffeebart)

Tak hanya suhu, kelembapan juga memiliki peran yang penting agar jamur Rhizopus dapat berkembang. Kelembaban udara di tempat fermentasi tempe disimpan sangat menentukan berhasil tidaknya pembuatan tempe.

Tingkat kelembapan yang baik dapat membuat jamur tumbuh dengan mudah. Oleh sebab itu, perhatikanlah kelembapan saat membuat tempe.

Membuat tempe tidaklah semudah yang dibayangkan, terdapat berbagai hal yang perlu untuk diketahui dan dipahami. Contohnya adalah hal-hal di atas. Perhatikan ya jika kamu ingin bikin tempe sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team