Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi spageti carbonara (pexels.com/Alejandro Aznar)
ilustrasi spageti carbonara (pexels.com/Alejandro Aznar)

Siapa yang tidak suka pasta? Dua menu yang paling sering jadi favorit di restoran Italia adalah carbonara dan aglio e olio. Sekilas sama-sama pasta sederhana, tapi ternyata keduanya punya perbedaan mencolok yang membuat cita rasanya sangat berbeda.

Kalau kamu masih bingung memilih antara carbonara atau aglio e olio, artikel ini bisa jadi panduan sebelum pesan di restoran. Mulai dari segi bahan, tekstur, hingga sensasi rasa di lidah, carbonara dan aglio e olio punya karakter khas masing-masing. Yuk, simak lima perbedaan utama keduanya yang wajib kamu ketahui.

1. Bahan dasar yang digunakan

ilustrasi spaghetti aglio e olio (pixabay.com/yvonneanje)

Carbonara identik dengan bahan utama berupa telur, keju parmesan atau pecorino, dan pancetta atau bacon. Kombinasi bahan ini membuat teksturnya creamy meski tanpa tambahan krim cair. Rasanya gurih dan kaya, cocok untuk kamu yang suka hidangan dengan cita rasa lebih berat.

Sedangkan aglio e olio hanya membutuhkan bahan sederhana, yakni minyak zaitun, bawang putih, cabai kering, dan pasta. Kesederhanaannya justru menghadirkan rasa yang ringan namun aromatik. Hidangan ini sering jadi pilihan untuk makan malam praktis tanpa ribet.

2. Tekstur saus

ilustrasi pasta carbonara (pixabay.com/marker_photography)

Carbonara terkenal dengan tekstur sausnya yang creamy, lembut, dan melapisi pasta dengan sempurna. Saus ini terbentuk dari perpaduan telur dan keju yang meleleh ketika terkena panas pasta. Hasilnya, pasta terasa kaya rasa di setiap gigitannya.

Aglio e olio justru tidak menggunakan saus kental. Rasa minyak zaitun dan bawang putih menjadi lapisan tipis yang menyelimuti pasta. Teksturnya lebih ringan dan tidak meninggalkan rasa berat di mulut.

3. Cita rasa yang dihasilkan

ilustrasi spaghetti aglio e olio (pexels.com/Javier Disabato)

Carbonara menghadirkan cita rasa gurih, creamy, dan sedikit smoky dari pancetta atau bacon. Perpaduan telur dan keju memberikan sensasi rasa yang mendalam. Pasta ini cocok bagi kamu yang suka rasa mewah dan mengenyangkan.

Aglio e olio memberi rasa sederhana namun kuat dengan dominasi bawang putih dan minyak zaitun. Ada sedikit tendangan pedas dari cabai kering yang bikin segar. Rasa ini lebih clean dan ringan, pas untuk pencinta pasta sederhana.

4. Tingkat kepraktisan dalam memasak

ilustrasi spaghetti carbonara (pixabay.com/Wow_Pho)

Membuat carbonara butuh teknik khusus agar saus tidak menggumpal atau berubah jadi orak-arik telur. Suhu pasta dan waktu pencampuran harus tepat agar teksturnya tetap creamy. Oleh karena itu, carbonara sering dianggap lebih menantang untuk dimasak.

Aglio e olio jauh lebih praktis dan bisa dibuat dalam waktu singkat. Hanya perlu menumis bawang putih dan cabai, lalu mencampurnya dengan pasta dan minyak zaitun. Cocok untuk kamu yang ingin makan enak tanpa repot.

5. Tingkat kekenyangan

ilustrasi spaghetti aglio e olio (pixabay.com/cegoh)

Carbonara cenderung lebih mengenyangkan karena kombinasi telur, keju, dan daging olahannya. Kandungan proteinnya cukup tinggi sehingga bisa jadi hidangan utama yang bikin puas. Biasanya porsi carbonara lebih kecil karena rasa creamy-nya cukup mengisi perut.

Aglio e olio terasa lebih ringan dan tidak terlalu mengenyangkan. Karena minim bahan tambahan, pasta ini lebih cocok dijadikan menu santai atau teman camilan sore. Kamu bisa makan dalam porsi lebih banyak tanpa merasa terlalu penuh.

Kalau kamu penggemar makanan creamy, carbonara jelas jadi pilihan yang bikin lidah bahagia. Tapi kalau ingin sesuatu yang simpel, ringan, dan cepat disajikan, aglio e olio pasti jadi juaranya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team