ilustrasi pembuatan teh (pexels.com/Pixabay)
Proses pembuatan teh dan tisane memiliki perbedaan. Untuk teh, ada enam proses yaitu growing, withering, bruising, oxidizing, fixing dan Drying.
Growing adalah proses penanaman dan pemetikan tanaman Camellia Sinensis. Dilanjutkan dengan proses withering atau pelayuan, untuk mengurangi kadar air pada daun.
Dilanjutkan dengan bruising atau penggilingan untuk memecah dinding sel daun. Serta oxidizing atau oksidasi untuk menentukan teh apa yang dibuat. Misalnya untuk teh hitam dilakukan oksidasi secara maksimal.
Tahap dua terakhir adalah fixing yang bertujuan untuk menghentikan oksidasi dengan cara dipanaskan. Ada yang dipanggang adapula yang dikukus. Tahap terakhir adalah Drying atau pengeringan untuk menghilangkan sisa air sehingga daun teh jadi tahan lama.
Sedangkam tisane lebih simpel. Cara membuatnya adalah memilih bunga, buah atau rempah yang ingin digunakan. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven, dehidrator atau di bawah sinar matahari. Jika sudah kering, siap diseduh dalam air hangat atau panas.
Walaupun memiliki banyak perbedaan, teh dan tisane memiliki penggemarnya masing-masing. Tak jarang, ada juga yang minum teh hitam di pagi hari agar semangat kerja. Serta ada pula yang minum tisane lavender agar tidur nyenyak di malam hari.