Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sayur bayam
ilustrasi sayur bayam (vecteezy.com/100418576893777328865)

Intinya sih...

  • Pilih bayam yang segar dan muda untuk kuah tidak hitam dan rasa tidak pahit

  • Cuci bayam dengan air mengalir hingga bersih agar kotoran luruh sempurna tanpa merusak daun

  • Gunakan air yang sudah mendidih agar warna tetap hijau, tekstur tetap terjaga, dan proses memasak lebih cepat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sayur bayam sering jadi andalan menu rumahan karena praktis dan menyehatkan. Namun, tak sedikit yang kecewa karena kuah bayam berubah hitam dan rasanya pahit setelah dimasak. Kalau kamu pernah mengalaminya, berarti perlu trik yang tepat.

Tenang saja, memasak bayam sebenarnya tidak sulit asal tahu caranya. Dengan langkah yang benar, bayam bisa tetap hijau segar, kuahnya bening, dan rasanya ringan di lidah. Yuk, simak tips memasak bayam berikut ini sampai habis supaya hasilnya tidak mengecewakan.

1. Pilih bayam yang masih segar dan muda

ilustrasi bayam (pixabay.com/Kost9n4)

Bayam segar menjadi kunci utama agar kuah tidak hitam dan rasa tidak pahit. Pilih daun bayam yang berwarna hijau cerah, tidak layu, dan batangnya masih renyah. Bayam yang terlalu tua biasanya lebih pahit dan mudah mengubah warna kuah.

Selain itu, hindari bayam yang daunnya sudah menguning atau berlendir. Kondisi bayam yang kurang segar akan memengaruhi rasa dan tampilan sayur. Semakin segar bayam yang digunakan, semakin enak pula hasil masakannya.

2. Cuci bayam dengan air mengalir hingga bersih

ilustrasi air mengalir (pixabay.com/Digitalpfade)

Mencuci bayam tidak boleh asal karena sisa tanah dan kotoran bisa memengaruhi warna kuah. Cuci bayam di bawah air mengalir agar kotoran luruh sempurna tanpa merusak daun. Jangan merendam bayam terlalu lama karena bisa membuat nutrisinya berkurang.

Pastikan juga bayam ditiriskan dengan baik sebelum dimasak. Bayam yang terlalu basah bisa membuat kuah keruh saat direbus. Langkah sederhana ini sering dianggap sepele, padahal efeknya besar pada hasil akhir.

3. Gunakan air yang sudah mendidih

ilustrasi merebus air (pexels.com/Anna Shvets)

Memasukkan bayam ke dalam air yang belum mendidih adalah kesalahan umum. Bayam sebaiknya dimasukkan saat air sudah benar-benar mendidih agar warnanya tetap hijau. Cara ini juga membantu menjaga tekstur bayam agar tidak lembek.

Air mendidih membuat proses memasak lebih cepat dan efisien. Bayam tidak perlu dimasak lama karena mudah matang. Semakin singkat waktu memasak, semakin kecil risiko kuah berubah hitam.

4. Jangan menutup panci saat memasak bayam

ilustrasi merebus air (unsplash.com/Michal Balog)

Menutup panci saat memasak bayam bisa membuat kuah berubah warna. Uap panas yang terperangkap akan memicu reaksi oksidasi pada daun bayam. Akibatnya, kuah menjadi gelap dan bayam terlihat kurang segar.

Masak bayam dalam kondisi panci terbuka agar warna dan rasa tetap terjaga. Selain itu, aroma sayur juga akan terasa lebih segar. Cara ini sangat efektif untuk menghasilkan sayur bayam yang menggugah selera.

5. Tambahkan garam di waktu yang tepat

ilustrasi garam (pixabay.com/mkupiec7)

Waktu menambahkan garam juga berpengaruh pada rasa bayam. Sebaiknya masukkan garam setelah bayam hampir matang, bukan di awal. Garam yang ditambahkan terlalu cepat bisa membuat bayam mengeluarkan cairan berlebih dan terasa pahit.

Dengan menambahkan garam di akhir, rasa bayam akan lebih ringan dan segar. Kuah pun tetap bening dan tidak berubah warna. Trik ini cocok diterapkan untuk memasak sayur bayam bening sehari-hari.

Memasak bayam kini tak perlu lagi jadi momen penuh drama di dapur. Dengan trik sederhana ini, kamu bisa menyajikan sayur bayam yang cantik, segar, dan enak untuk seluruh keluarga. Siap bikin menu bayam yang bikin nambah nasi hari ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei