Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi urap sayur
Ilustrasi urap sayur (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Intinya sih...

  • Sangrai kelapa hingga benar-benar kering agar bumbu urap tidak cepat basi dan berubah warna

  • Jangan gunakan santan cair berlebihan, gunakan santan secukupnya atau bubuk santan untuk menjaga keawetan bumbu

  • Tambahkan sedikit asam seperti jeruk limau atau cuka untuk menekan bakteri dan tambahkan minyak panas di tahap akhir sebagai pengawet alami

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sih, yang tidak suka urap? Sayuran segar yang dicampur dengan bumbu kelapa pedas dan gurih ini memang jadi salah satu lauk favorit banyak orang. Tapi, masalah yang sering muncul adalah bumbu urap yang cepat basi, berubah warna, dan kehilangan aromanya dalam beberapa jam saja.

Kalau kamu sering mengalami hal tersebut, tenanglah terlebih dahulu karena ada beberapa trik yang bisa kamu terapkan. Dengan cara yang tepat, bumbu urap buatanmu bisa tetap segar, harum, dan enak dimakan seharian penuh. Yuk, simak tips berikut supaya bumbu urapmu tetap menggugah selera.

1. Sangrai kelapa hingga benar-benar kering

ilustrasi kelapa parut (freepik.com/stockking)

Proses menyangrai kelapa adalah kunci utama agar bumbu urap tidak cepat basi. Sangrai kelapa di atas api kecil hingga warnanya kecokelatan dan aromanya keluar. Tekstur kelapa yang kering akan menekan pertumbuhan bakteri penyebab bau dan basi.

Hindari menyisakan bagian kelapa yang masih lembap karena bisa mempercepat fermentasi. Aduk kelapa secara merata agar tidak ada yang gosong di satu sisi. Semakin kering kelapanya, maka semakin lama daya tahannya.

2. Jangan gunakan santan cair berlebihan

ilustrasi santan (freepik.com/jcomp)

Santan cair memang membuat rasa urap lebih gurih, tapi cairan berlebih justru mempercepat pembusukan. Gunakan santan secukupnya hanya untuk membantu melembutkan tekstur kelapa. Cairan santan yang terlalu banyak akan membuat bumbu lembap dan berair sepanjang hari.

Agar lebih tahan lama, kamu bisa mengganti santan cair dengan santan kental atau bubuk santan. Selain lebih praktis, bubuk santan menurunkan kadar air dalam bumbu. Hasilnya, bumbu bisa awet tanpa mengurangi cita rasa.

3. Tambahkan sedikit asam untuk menekan bakteri

ilustrasi jeruk limau (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Asam adalah senjata alami dalam menghambat proses pembusukan. Kamu bisa menggunakan jeruk limau, cuka, atau sedikit air asam jawa untuk memberikan rasa segar sekaligus mencegah basi. Sentuhan sedikit asam juga memperkaya cita rasa bumbu urap.

Tambahkan asam di tahap akhir agar aromanya tidak menguap saat dimasak. Jangan terlalu banyak karena bisa mengubah profil rasa bumbu menjadi lebih tajam. Cukup beri sentuhan halus agar rasa semakin hidup.

4. Tuangkan minyak panas di tahap akhir

ilustrasi minyak panas (pixabay.com/Hans)

Minyak panas berfungsi sebagai pengunci rasa dan pengawet alami. Saat bumbu urap sudah matang, tuangkan minyak panas sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. Minyak ini akan membentuk lapisan tipis yang menghambat kelembapan udara.

Gunakan minyak berkualitas agar aroma tetap bersih dan enak. Selain memperpanjang umur bumbu, trik ini juga menambah kilau cantik pada urap. Langkah ini sangat membantu, terutama jika urap akan disajikan dalam waktu lama.

5. Simpan terpisah dari sayuran dan biarkan dingin

ilustrasi urap sayur (vecteezy.com/sfaafaa_)

Jangan campur bumbu urap dengan sayuran saat masih panas karena uapnya bisa menyebabkan bumbu lembap. Simpan bumbu dan sayuran terpisah, lalu campurkan hanya saat akan disajikan. Cara ini bisa menjaga tekstur dan rasa bumbu tetap stabil sepanjang hari.

Biarkan bumbu benar-benar dingin sebelum ditutup dalam wadah kedap udara. Suhu panas dalam wadah tertutup hanya akan mempercepat pembentukan bakteri. Dengan penyimpanan yang tepat, aroma bumbu urap tetap segar dan harum.

Dengan beberapa trik ini, bumbu urap homemade buatanmu akan tahan lebih lama, tetap harum, dan rasanya selalu segar. Coba praktikkan, lalu buktikan sendiri bedanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei