ilustrasi martabak mesir khas Kubang (instagram.com/gheamirrela)
Masyarakat mengenal martabak telur terdiri dari adonan, telur, cincangan daun bawang dan daging, dilipat kemudian digoreng. Di daerah lain, ada berbagai macam penyajian martabak telur.
Di Kubang, Sumatera Barat terdapat martabak mesir. Nama martabak mesir ini adalah hasil dari kesalahan warga Kubang yang mengira martabak diperkenalkan di India dan Timur Tengah oleh orang Mesir. Orang yang pertama kali membuat martabak mesir dari Kubang ini adalah Haji Yusri Darwisatau Hayuda pada tahun 1971.
Martabak mesir umumnya sama seperti martabak telur namun mempunyai ukuran yang lebih besar daripada martabak telur pada umumnya. Isian dari martabak mesir berupa daging rendang dan untuk menggoreng martabak mesir ini menggunakan margarin atau lemak hewani. Penyajian martabak mesir disertai dengan saus pedas-asam dan acar.
Martabak telur lain yang terkenal adalah martabak HAR dari Palembang yang awal mula dibuat oleh orang India bernama Haji Abdul Rozak. Haji Abdul Rozak menikah dengan orang Palembang, menetap di Indonesia, dan kemudian mengenalkan budaya masakan India di Indonesia, seperti martabak HAR ini. Penyajian martabak HAR sama seperti penyajian martabak di India, yaitu disertai dengan saus kari.
Lain lagi dengan martabak khas Aceh. Martabak khas Aceh dibuat dengan kulit martabak yang dibungkus oleh telur di bagian luarnya. Kulit martabak khas Aceh pun lebih mirip dengan roti canai.
Martabak khas Aceh bisa dihidangkan dengan irisan bawang merah dan cabai segar, atau acar bawang merah. Ada juga yang menyajikannya dengan kuah kari daging.