instagram.com/dapoersikoko
Selat solo adalah salah satu makanan hasil persilangan masakan bergaya Eropa dan Nusantara. Kuliner ini ada saat zaman kolonial Belanda.
Zaman dahulu, orang Eropa membawa makanan Eropa ke Indonesia, tetapi tidak semua masakan Eropa cocok di lidah para ningrat Kasunanan Surakarta, akhirnya dilakukan modifikasi terhadap makanan Eropa agar dapat diterima oleh lidah lokal.
Selat ini berasal dari kata slachtje yang artinya salad. Sedangkan dagingnya berasal dari kata biefstuk, yang sekarang dikenal dengan sebutan bistik sehingga hidangan ini sering kali disebut bistik jawa.
Daging untuk selat bisa diolah menjadi daging yang diiris kemudian dimasak seperti semur, atau bisa juga dijadikan galantin, yang hampir mirip seperti rolade tetapi tidak dilapisi dadar telur, atau bisa juga daging dicincang lalu dibumbui dan dibentuk seperti bola.
Daging sapi tersebut kemudian disiram kuah yang berasa manis gurih, terdiri dari bawang putih, bombay, merica, garam, cengkih, pala, kayu manis, tomat, air asam jawa, dan kecap manis. Daging dan kuah kemudian dihidangkan dengan berbagai sayuran seperti selada, wortel, kentang, buncis, pindang telur, dan mayonaise jawa.
Cita rasa manis dan gurih yang khas ini bikin nagih dan kangen Solo!