Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
republika.co.id

Memang menyenangkan tinggal di Indonesia yang kaya akan kuliner ini. Di beberapa daerah kita masih kerap menjumpai pedagang keliling yang menawarkan makanan atau minuman dagangannya dari rumah ke rumah. Tidak hanya makanan berat saja, tetapi juga makanan ringan hingga olahan es pun ada.

Jika kalian kelahiran tahun '80 sampai '90-an, pasti pernah mencoba jajanan es tradisional ini sepulang sekolah. Abang penjual es umumnya mangkal di sekitar sekolah, namun ada juga yang berkeliling sambil membunyikan lonceng khasnya. Harganya yang murah dan kemunculannya di siang hari, membuat es ini menjadi primadona anak-anak untuk melepas dahaga.

Memang saat ini popularitasnya sudah kalah jauh dibanding es kepal milo, es mochi, atau dragon's breath. Namun, rasanya bikin kangen juga ternyata. Yuk, intip es jadul yang dulu sangat digemari ini!

1. Es Lilin

ilustrasi es lilin (instagram.com/jogjabikinlaper)

Es ini lumayan terkenal. Beberapa daerah menyebutnya es mambo. Es ini umumnya terbuat dari air sirup atau jus buah yang dibekukan dalam plastik panjang. Ada juga yang membuatnya dari bubur kacang hijau atau ketan hitam.

Tampilannya yang berwarna-warni membuat es ini selalu digemari anak-anak di siang hari sepulang sekolah. Cara memakannya adalah dengan digigit bagian ujungnya, kemudian disedot, deh, esnya!

2. Es Drop

instagram.com/lambenguyahmalang

Es drop sebenarnya merupakan kuliner legendaris asal Blitar dan dapat ditemui di beberapa daerah di Jawa Timur. Es ini dibuat dari bahan dasar gula merah dan santan yang kemudian dibekukan. Setelah itu, ditusuk dengan tusuk sate dan dibungkus menggunakan selongsong kertas.

Pedagang es drop akan berkeliling dengan membawa wadah berbentuk tabung sambil membunyikan loncengnya. Omong-omong, es ini sudah ada sejak jaman penjajahan, lho!

3. Es Gabus

beritalive.com

Es gabus juga merupakan kuliner jadul yang cukup terkenal. Umumnya berbentuk segiempat seperti kue lapis dengan warna yang mencolok. Es gabus ini terbuat dari olahan tepung hunkwe, santan, dan pasta pandan.

Rasanya empuk dan halus. Ketika digigit agak sedikit kenyal. Es gabus ini lebih sering ditemukan di toko-toko kelontong yang menjual jajanan anak sekolahan. Namun, tidak jarang juga ditemui di depan gerbang sekolah.

4. Es Goyang

potret es goyang (instagram.com/emak_ganyem)

Penjual es goyang biasanya berkeliling dengan gerobaknya. Dinamakan es goyang karena sebelum penyajiannya, si penjual es akan menggoyang-goyangkan gerobak agar es cepat membeku dari cetakannya.

Bahan dasarnya adalah campuran santan atau susu, gula, perasa makanan, dan tepung hunkwe. Sebelum disajikan, es goyang ini akan dicelup ke lelehan coklat terlebih dahulu. Bisa juga ditambahkan topping remukan kacang atau meises.

5. Es Serut

beritalive.com

Cara pembuatan es serut ini cukup unik. Awalnya abang penjual es akan menggosok-gosokan balok es di atas parutan kayu, kemudian serutan es itu akan dicetak dan disiram dengan larutan pemanis atau sirup beraneka warna.

Ketika memakannya harus dihisap dengan hati-hati ya, karena terkadang mudah hancur jika digigit terlalu keras. Tidak jarang juga kita cuma mengisap sirupnya dan membuang esnya jika sudah hilang rasa manisnya.

6. Es Puter

instagram.com/eatventure.inc

Ada juga yang menyebutnya es dong-dong. Bahan dasarnya adalah campuran santan, air, gula dan tepung maizena.

Es ini dibekukan dengan cara tradisional, yaitu dimasukkan ke dalam tabung yang diputar-putar di dalam es batu dan garam. Es puter ini dapat dinikmati dengan cone renyah atau bisa juga disajikan di atas roti tawar.

7. Es Rujak Serut

instagram.com/infokulinercirebon

Terbuat dari cacahan buah dan bumbu rujak yang dicampur dengan air. Es rujak serut ini ada yang disajikan di dalam plastik seperti es lilin dan ada juga yang dijual dalam gelas plastik.

Beberapa penjual es rujak serut kadang juga mencampurnya dengan es puter. Di daerah Yogyakarta es ini sering disebut dengan nama rujak es krim. Rasanya cukup unik, manis asam, dan sedikit pedas.

 

Nah, itu dia es zaman dulu yang digemari anak-anak sepulang sekolah. Kalian pernah coba yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo