Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lasagna
ilustrasi lasagna (pixabay.com/romjanaly)

Lasagna yang sempurna seharusnya punya tekstur lembut, creamy, dan lumer di setiap lapisan. Namun, banyak orang justru mendapatkan hasil akhir yang kering, keras, dan kurang menggugah selera. Kesalahan kecil dalam proses memasak bisa membuat perbedaan besar antara lasagna yang juicy dan yang kering.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, kamu perlu memahami apa saja langkah yang sering salah saat membuat lasagna. Mulai dari tekstur saus, kematangan pasta, hingga cara memanggang, semuanya berpengaruh terhadap kelembapan hidangan. Yuk, pelajari tujuh kesalahan umum yang membuat lasagna kering dan cara menghindarinya agar hasilnya selalu lembut dan menggoda.

1. Saus terlalu sedikit

ilustrasi saus yang terlalu sedikit pada lasagna (unsplash.com/David Trinks)

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah menggunakan saus terlalu sedikit pada setiap lapisan. Padahal, saus berfungsi menjaga kelembapan pasta selama proses pemanggangan. Tanpa cukup saus, lasagna akan kehilangan kelembapan dan terasa kering setelah keluar dari oven.

Pastikan setiap lapisan lasagna terlapisi saus dengan merata, baik saus tomat maupun saus béchamel. Gunakan jumlah yang cukup hingga menutupi seluruh permukaan pasta tanpa berlebihan. Dengan cara ini, setiap gigitan lasagna akan terasa lembut dan juicy.


2. Saus terlalu kental

ilustrasi lasagna dengan kekentalan saus yang pas (pexels.com/Augusto Carneiro Junior)

Saus yang terlalu kental juga bisa membuat lasagna menjadi kering. Konsistensi saus yang padat tidak mampu memberikan kelembapan cukup untuk meresap ke dalam pasta. Akibatnya, bagian tengah lasagna akan terasa keras dan tidak lumer.

Gunakan saus dengan tekstur agak encer agar bisa menyebar dan meresap ke seluruh lapisan. Campuran antara saus tomat dan béchamel yang seimbang akan menjaga tekstur lasagna tetap lembut. Dengan begitu, hasil akhirnya akan creamy dan menyatu sempurna.


3. Lembaran pasta belum matang

ilustrasi lembaran pasta untuk lasagna (pixabay.com/photosforyou)

Banyak orang langsung menggunakan lembaran pasta kering tanpa memasaknya lebih dulu. Padahal, pasta kering akan menyerap cairan dari saus selama proses pemanggangan dan membuat lasagna terasa kering. Sebaiknya rebus atau rendam lembaran pasta hingga setengah matang sebelum digunakan.

Dengan langkah ini, pasta akan lebih lentur dan mampu menyatu sempurna dengan saus dan keju. Oven akan menyelesaikan proses pematangan tanpa membuat pasta terlalu lembek. Hasilnya, lasagna terasa lembut, tidak keras, dan mudah dipotong.


4. Memanggang terlalu lama atau suhu terlalu tinggi

ilustrasi memanggang lasagna (unsplash.com/Kristine Tumanyan)

Lasagna yang dipanggang dengan suhu terlalu tinggi akan cepat kehilangan kelembapan. Cairan dalam saus menguap, keju jadi gosong, dan tekstur keseluruhan menjadi keras. Suhu ideal untuk memanggang lasagna adalah sekitar 180 derajat Celsius selama 35 hingga 45 menit.

Pastikan kamu meletakkan loyang di rak tengah oven agar panas tersebar merata. Jika ingin permukaan keju berwarna keemasan, aktifkan pemanggangan atas di menit-menit terakhir. Dengan cara ini, lasagna matang sempurna tanpa kehilangan tekstur lembutnya.


5. Tidak ditutup aluminium foil di awal

ilustrasi lasagna yang baru dibuka dari penutup aluminium foil (flickr.com/Fieryspirit)

Menutup lasagna dengan aluminium foil di awal pemanggangan adalah langkah penting yang sering diabaikan. Tanpa penutup, panas akan langsung mengenai permukaan keju dan membuat bagian atas cepat kering sebelum bagian tengah matang. Gunakan aluminium foil untuk menutupi loyang selama dua pertiga waktu pemanggangan.

Setelah itu, buka penutup di 10 hingga 15 menit terakhir agar permukaan keju bisa meleleh dan berwarna keemasan. Teknik ini menjaga bagian dalam tetap lembap sekaligus membuat bagian atas tampak menggoda. Dengan langkah sederhana ini, lasagna akan matang merata dengan tekstur sempurna.


6. Kurang keju di lapisan tengah

ilustrasi lasagna yang kering karena kurang keju (pixabay.com/EtoileOfficial)

Keju tidak hanya berfungsi memberi rasa gurih tetapi juga menjaga kelembapan antar lapisan. Banyak orang menumpuk keju di bagian atas saja dan lupa menambahkannya di lapisan tengah. Padahal, keju yang cukup di bagian dalam membantu menciptakan sensasi lumer yang khas pada lasagna.

Gunakan kombinasi keju mozzarella, ricotta, dan parmesan untuk hasil terbaik. Lelehan mozzarella memberikan efek creamy, ricotta menambah kelembutan, sedangkan parmesan menghadirkan rasa gurih yang kaya. Dengan perpaduan ini, lasagna terasa lezat dan tetap juicy dari lapisan pertama hingga terakhir.


7. Langsung dipotong setelah keluar dari oven

ilustrasi memotong lasagna (unsplash.com/micheile henderson)

Memotong lasagna segera setelah keluar dari oven adalah kesalahan yang sering dilakukan. Saat masih panas, cairan di dalam lasagna belum sempat menyatu sehingga potongan akan berantakan dan terasa kering. Diamkan lasagna selama 10 hingga 15 menit agar cairan bisa terserap kembali ke setiap lapisan.

Waktu istirahat ini membantu lasagna menjadi lebih padat dan lembut saat disajikan. Kamu akan mendapatkan potongan yang rapi dengan tekstur lumer di setiap gigitan. Langkah sederhana ini membuat hasil akhirnya jauh lebih nikmat dan profesional.

Lasagna yang lembut dan lumer tidak sulit dibuat asal kamu tahu triknya. Hindari tujuh kesalahan ini agar hasilnya selalu juicy dan menggugah selera. Dengan langkah sederhana, lasagna buatanmu bisa terasa selezat buatan restoran.



This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team