Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sourdough
ilustrasi sourdough (unsplash.com/DDP)

Intinya sih...

  • Roti sourdough adalah jenis roti yang difermentasi secara alami dengan starter dari campuran tepung terigu dan air, serta memiliki kandungan gizi yang lebih sehat.

  • Sourdough memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari roti biasa, serta memiliki indeks glikemik rendah sehingga cocok untuk diet rendah gula darah.

  • Sourdough mengandung gluten meskipun dalam jumlah rendah, sehingga tidak cocok untuk dikonsumsi bagi orang dengan sensitivitas gluten berat atau penyakit celiac.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi orang Indonesia, sourdough bread atau roti sourdough mungkin masih terdengar asing di telinga. Sebab, di Indonesia kita terbiasa mengkonsumsi roti tawar atau roti manis dengan berbagai jenis isian. Sebaliknya di negara lain, terutama Eropa, roti sourdough justru sangat umum dikonsumsi dan biasanya dikonsumsi saat sarapan di pagi hari.

Berbeda dengan roti tawar, roti sourdough juga lebih sehat. Dilansir WebMD, satu potong roti sourdough seberat 50 gram mengandung karbohidrat sebanyak 36 gram, protein sebanyak 2 gram, serat 1 gram, dan gula kurang dari 1 gram. Selain itu, roti sourdough juga mengandung kalsium, kalium, magnesium, folat, dan niasin. Di sisi lain, sourdough adalah sumber antioksidan yang juga sangat baik bagi tubuh. Pertanyaannya, apakah sourdough gluten free? Berikut jawabannya!

1. Apa itu roti sourdough?

ilustrasi sourdough starter (unsplash.com/Margaret Jaszowska)

Roti sourdough memang baru populer belakangan ini di Indonesia, tetapi sebetulnya sourdough merupakan salah satu jenis roti tertua di dunia dan sudah dibuat sejak ribuan tahun. Sourdough adalah jenis roti yang difermentasi secara alami. Jadi kebalikan dari roti pada umumnya yang menggunakan ragi instan, sourdough justru menggunakan starter yang terbuat dari campuran tepung terigu dan air.

Dua bahan ini kemudian difermentasi selama 5—7 hari. Proses fermentasi yang lama inilah yang menghasilkan zat asam laktat, sehingga memberikan rasa asam, serta tekstur yang kenyal pada roti sourdough. Gak hanya cara fermentasi yang berbeda, bahan untuk membuat roti ini juga sangat sederhana, yakni tepung terigu protein tinggi, air, garam, dan starter. Beberapa orang juga menggunakan tepung gandum untuk membuat sourdough

2. Sourdough vs roti, apa perbedaannya?

ilustrasi roti sourdough (unsplash.com/Vicky Ng)

Sebetulnya, membedakan sourdough dan roti biasa cukup mudah, karena dari penampilannya saja, kedua jenis roti ini terlihat berbeda. Roti sourdough memiliki tampilan yang khas dengan ukuran besar dan sayatan di permukaannya. Namun, perbedaan keduanya gak hanya terhenti di penampilan saja. Pertama, seperti yang disebutkan sebelumnya, roti sourdough menggunakan fermentasi alami, sedangkan roti yang biasa kita makan menggunakan ragi.

Dari segi tekstur, sourdough yang baru keluar dari oven tekstur kulitnya renyah dengan tekstur roti bagian dalam yang kenyal. Sedangkan untuk rasa, sourdough memiliki rasa sedikit asam, yang berasal dari kandungan asam laktat.

Perbedaan lain yang gak kalah penting adalah, gak seperti roti pada umumnya yang menyebabkan lonjakan gula darah, roti sourdough memiliki indeks glikemik (IG) rendah. Artinya, ketika kamu mengonsumsi roti ini, gula darah akan naik secara bertahap dan dalam waktu yang lebih lamban. 

3. Apakah sourdough gluten free?

ilustrasi roti sourdough yang sudah diiris (unsplash.com/Vicky Ng)

Kamu pasti pernah mendengar tentang orang yang melakukan diet gluten, di mana mereka membatasi atau bahkan menghindari konsumsi makanan yang mengandung gluten karena alasan kesehatan, kan? Gluten sendiri merupakan protein alami yang terdapat pada biji-bijian dan produk turunannya, termasuk tepung terigu yang menjadi bahan utama untuk membuat roti. Pada roti, gluten membantu menahan gas fermentasi, dan memberikan volume sehingga roti bisa mengembang dengan sempurna.

Lantas, bagaimana dengan sourdough? Sayangnya, sourdough termasuk jenis makanan yang juga mengandung gluten. Meski begitu, metode pembuatan sourdough memecah karbohidrat kompleks dan gluten, sehingga membuat jenis roti ini lebih mudah dicerna.

Bagi orang yang memiliki sensitivitas gluten ringan, sourdough umumnya cukup aman untuk dikonsumsi. Namun, jika kamu memiliki sensitivitas gluten berat atau menderita penyakit autoimun, seperti celiac, kamu perlu menghindari konsumsi sourdough sama sekali untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Gak dipungkiri, dibandingkan dengan jenis roti pada umumnya, sourdough memang lebih sehat. Namun, karena bahan utama sourdough adalah tepung terigu atau tepung gandum, maka roti ini juga mengandung gluten dalam jumlah rendah. Jadi, jika kamu memiliki sensitivitas gluten berat atau bahkan menderita penyakit celiac, pastikan kamu menjauh dari sourdough dan makanan yang mengandung gluten lainnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team