Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi segelas matcha latte
ilustrasi segelas matcha latte (unsplash.com/Jason Leung)

Intinya sih...

  • Matcha berasal dari tanaman yang sama dengan green tea

  • Terlihat sama, matcha terbagi jadi beberapa grade

  • Matcha mengandung kafein, dan jumlahnya cukup tinggi untuk membuat kamu tetap fokus sepanjang hari

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bisa dibilang, matcha merupakan salah satu minuman yang cukup kontroversial. Orang yang gak suka bilang matcha rasanya seperti rumput. Namun, buat yang suka, minuman ini rasanya cukup enak. Rasa matcha semakin enak kalau udah dicampur dengan susu dan jadi matcha latte. 

Saking sukanya dengan matcha, gak sedikit orang minum matcha latte lebih dari segelas per hari. Beberapa orang juga mengganti kopi harian mereka dengan segelas matcha latte dingin, terutama di siang hari, saat kantuk menyerang. Pertanyaannya, bagaimana bisa matcha mengandung kafein, sehingga ampuh untuk menahan kantuk? Berikut ini penjelasannya, ya!

1. Matcha berasal dari tanaman yang sama dengan green tea

ilustrasi pucuk daun teh segar (unsplash.com/Natasha Yurova)

Matcha adalah bubuk berwarna hijau yang terbuat dari daun teh Camellia sinensis. Tanaman itu merupakan daun yang sama yang digunakan untuk membuat teh hijau. Meski bahan utamanya sama, matcha mendapatkan penanganan yang lebih istimewa.

Matcha hanya ditanam di tempat teduh. Sekitar 3—4 minggu sebelum panen, tanaman teh ditutup dengan menggunakan papan supaya terhindar dari sinar matahari. Penutupan ini membuat produksi klorofil pada tanaman meningkat, dan membuat warna daun jadi lebih hijau dari daun Camellia sinensis biasa.

Gak sampai di situ, ketika musim panen tiba, pemetik teh hanya akan mengambil tiga helai pucuk terbaik di setiap tanaman. Pucuk-pucuk teh yang sudah diambil kemudian dikukus untuk menghentikan proses oksidasi, lalu dibuang bagian tulang dan batang daunnya. Nah, potongan daun yang tersisa inilah yang diproses menjadi bubuk teh yang kita kenal dengan nama matcha. Mengingat prosesnya yang cukup rumit, gak heran kalau bubuk matcha dianggap lebih istimewa dibandingkan dengan green tea dan berbagai jenis teh lainnya.

2. Terlihat sama, matcha terbagi jadi beberapa grade 

ilustrasi matcha powder (unsplash.com/Matcha & CO)

Untuk orang awam, matcha sekilas terlihat sama. Namun, meski tampilannya sama, matcha terdiri dari beberapa grade yang berbeda. Matcha grade pertama dikenal dengan matcha ceremonial grade dan merupakan jenis matcha kualitas terbaik. Matcha jenis ini ini berasal dari pucuk daun teh hijau hasil panen pertama. Ketika diseduh, matcha ceremonial grade memiliki warna hijau yang lebih pekat, terlihat segar dengan rasa manis pahit, plus umami yang enak. Sesuai dengan namanya, matcha ceremonial grade biasanya digunakan dalam upacara keagamaan di kuil, dan dinikmati apa adanya tanpa tambahan susu ataupun pemanis.

Matcha jenis kedua adalah premium grade, dan banyak digunakan untuk membuat matcha latte dan berbagai jenis minuman lainnya. Matcha premium grade biasanya berasal dari kombinasi panen pertama dan kedua. Rasa matcha jenis ini sedikit lebih kuat dari ceremonial grade dengan aroma yang segar, tekstur halus, dan warna hijau yang cerah.

Terakhir, ada matcha culinary grade yang digunakan sebagai bahan dalam membuat masakan, kue, hingga minuman. Berbeda dari dua jenis matcha sebelumnya, matcha culinary grade terbuat dari daun hasil panen kedua atau ketiga. Warnanya tak secerah matcha grade lain, dengan partikel yang lebih besar. Rasanya pun sepat dan lebih kuat dari dua matcha grade lainnya. 

3. Kandungan kafein pada matcha lebih besar dari jenis teh lainnya

ilustrasi matcha yang sudah diseduh (unsplash.com/Helen Van)

Salah satu alasan kenapa banyak orang minum kopi adalah karena minuman satu ini mengandung kafein. Kafein adalah zat alami yang terkandung pada minuman, seperti kopi, teh, dan coklat. Jika dikonsumsi, kafein akan merangsang sistem saraf, sehingga membuat kita jadi lebih fokus, dan berenergi. Lantas, bagaimana dengan matcha? Apakah matcha juga mengandung kafein? Well, matcha pada dasarnya adalah teh hijau yang digiling halus, sehingga menjadi bubuk.

Sama seperti jenis teh lainnya, matcha juga mengandung kafein. Dilansir Healthline, kandungan kafein pada matcha bahkan lebih besar dibandingkan dengan jenis teh lainnya, termasuk teh hijau. Matcha mengandung 19—44 miligram kafein untuk setiap gramnya.

Jika satu cangkir matcha membutuhkan 2—4 gram bubuk matcha, maka kafein yang dikonsumsi sekitar 38—176 miligram. Sementara itu, bubuk kopi hanya mengandung 10—12 gram kafein per gram. Jumlah ini menunjukkan bahwa matcha memiliki kandungan kafein yang lebih banyak dibandingkan dengan kopi. 

Matcha mengandung kafein dan jumlahnya jelas cukup tinggi untuk membuat kamu tetap fokus sepanjang hari. Namun di sisi lain, kita juga harus ingat bahwa semua yang berlebihan itu gak baik, begitu juga dengan matcha. Mengonsumsi matcha dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kecemasan, insomnia, dan jantung berdebar. Untuk menghindari efek sampingnya, kamu bisa membatasi konsumsi matcha gak lebih dari 400 mg atau sekitar dua cangkir per hari. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team