Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memasak menggunakan wajan stainlees steel (pexels.com/filirovska)

Apakah kamu menggunakan wajan stainless steel saat memasak? Peralatan dapur berbahan stainless steel seringkali dipilih, karena tidak mudah berkarat dan ringan. Namun, wajan stainless steel tidak memiliki lapisan antilengket seperti teflon.

Tanpa adanya lapisan tersebut, maka akan membuat makanan lebih mudah lengket saat dimasak dengan menggunakan wajan stainless steel. Sebenarnya, ada beberapa cara untuk dapat mencegahnya.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, agar makanan tidak lengket di wajan stainless steel. Masakanmu jadi lebih nikmat dan proses memasak pun jadi lebih cepat, deh!

1. Biarkan makanan mencapai suhu ruang

ilustrasi bahan food preparation (freepik.com/freepik)

Makanan yang lengket pada wajan stainless steel tidak semata-mata disebabkan jenis materialnya. Namun, kamu perlu memperhatikan makanan yang akan dimasak. Makanan yang terlalu dingin dapat lengket saat dimasak, terutama jika mengandung protein.

Sebaiknya biarkan makanan mencapai suhu ruang, bila sebelumnya disimpan di dalam kulkas. Diamkan pada suhu ruang sekitar 15 menit sebelum dimasak. Makanan yang dingin atau beku dapat membuat suhu wajan turun, sehingga makanan akan lengket saat bersentuhan dengan permukaan wajan.

Hal tersebut juga akan menyebabkan panas di dalam wajan tidak merata dan dapat membuat proses memasak jadi lebih lama. Kalau kamu memasak bahan basah seperti sayuran atau daging yang baru dicuci, alangkah baiknya dibiarkan kering dahulu. Setelah itu, barulah dimasukkan ke dalam wajan.

2. Panaskan wajan lebih dulu sebelum digunakan

ilustrasi memanaskan wajan (vecteezy.com/dotshock)

Sebelum menggunakan wajan stainless steel untuk memasak, panaskan terlebih dahulu. Saat memanaskan wajan, permukaannya akan memuai dan pori-pori akan menyempit. Hal ini akan mengurangi potensi makanan yang lengket atau tersangkut pada wajan.

Langkah pertama, letakkan wajan stainless steel di atas kompor. Berikutnya, nyalakan kompor dan gunakan api sedang untuk memastikan panasnya merata. Panaskan wajan setidaknya selama 2–3 menit dan suhunya mencapai 107–112 derajat Celsius. 

3. Lakukan tes panas menggunakan air

ilustrasi tes panas wajan (pexels.com/dariaobymaha)

Kamu gak perlu menggunakan termometer khusus untuk mengetahui wajan sudah siap digunakan atau belum. Caranya mudah, kamu dapat mengujinya dengan air. Cukup teteskan 1-2 sendok makan air ke dalam wajan atau sekadar memercikannya.

Apabila air berdesis, mulai menggelembung, dan menguap cepat saat bersentuhan dengan permukaan wajan, kemungkinan wajan masih terlalu dingin dan belum siap untuk digunakan. Bila air terbagi menjadi beberapa tetes kedil dan bergerak cepat, berarti suhu wajan terlalu panas.

Wajan yang siap digunakan dan berada pada suhu yang tepat ditandai dengan tetesan air tidak akan pecah menjadi bagian lebih kecil atau menguap. Tetesan air akan tetap sama dan bergerak di dalam wajan, mirip dengan bola merkuri.

4. Tambahkan minyak ke dalam wajan

Ilustrasi memanaskan mentega di atas wajan (pixabay.com/scratsmacker)

Sesuai dengan fungsinya, wajan stainless steel digunakan untuk menggoreng, memanggang, maupun menumis. Tentu kamu membutuhkan minyak atau mentega, pastikan bahan tersebut dipanaskan dengan benar. Tidak terbatas pada minyak atau mentega, tetapi juga jenis lemak lain seperti margarin dan lemak babi.

Penambahan bahan tersebut berguna menjadi lapisan yang menghalangi permukaan wajan dan makanan bersentuhan langsung. Lemak juga meningkatkan perpindahan panas dari wajan ke makanan, sehingga makanan dapat matang merata. Gunakan lemak dengan titik asap tinggi untuk menggoreng atau membakar, serta lemak dengan titik asap rendah untuk menumis atau memanggang.

5. Masukkan bahan ke dalam wajan pada suhu yang tepat

ilustrasi memasukkan daging ke dalam wajan (pixabay.com/ujrzanow194)

Selain memperhatikan wajan yang sudah siap digunakan, kamu pun perlu memastikan bahwa minyak atau lemak sudah mencapai suhu yang tepat. Hal ini ditandai dengan lemak yang berada di permukaan wajan mulai berkilau dan menipis. Saat yang tepat untuk menambahan bahan makanan ke dalam wajan dan mulailah memasak.

Perlu diingat, jangan mengisi wajan terlalu penuh. Sebab, hal tersebut dapat menurunkan suhu dan menyebabkan makanan menguap. Jadi, masukkan bahan secara bertahap dan porsi yang tepat, supaya matang merasa serta menghasulkan hidangan lezat.

6. Balik makanan menggunakan spatula

ilustrasi menggoreng dengan wajan stainless steel (commons.wikimedia.org/Ich)

Saat proses memasak, kamu perlu menggunakan spatula atau peralatan lain yang berfungsi untuk mengaduk maupun membalikkan bahan makanan. Cara ini dapat digunakan untuk mengetahui makanan sudah cukup matang atau belum. Tujuannya lainnya supaya makanan dapat matang merata.

Bila makanan lengket, artinya kamu butuh waktu lebih lama sebelum membalik dan mengaduknya. Biasanya, makanan yang sudah cukup matang akan terlepas dari permukaan wajan, sehingga lebih mudah dibalik. Tergantung pada bahan makanan dan suhu saat memasak.

7. Bersihkan wajan setelah digunakan

ilustrasi mencuci frying pan (freepik.com/freepik)

Ternyata penyebab lengketnya makanan pada wajan stainless steel dapat disebabkan oleh cara perawatannya, lho. Sisa bahan yang menumpuk pada wajan dapat menimbulkan lapisan penyebab makanan lengket. Hal ini tidak hanya mengganggu saat memasak, tetapi dapat mengontaminasi rasa dan kualitas masakan.

Kamu perlu membersihkan wajan stainless steel dengan benar setelah digunakan. Pastikan menjaga permukaannya tetap halus dan ideal untuk memasak. Hindari menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti paraben dan gunakan spon cuci yang tidak terlalu kasar.

Demikian beberapa cara yang dapat dilakukan, agar makanan tidak lengket di wajan stainless steel saat memasaknya. Yuk, coba praktikkan sendiri!

Editorial Team