Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
keju cottage (Pexels/ Christina Polupanova)

Keju cottage adalah adalah satu di antara ratusan jenis keju yang ada di dunia. Ia cukup populer di beberapa negara, tetapi tergolong kurang dikenal di Indonesia. Keju ini memiliki kandungan protein yang tinggi dengan kadar lemak yang rendah.

Jadi, dipercaya lebih sehat dan bagus untuk diet. Bahkan atlet pun menjadikannya salah satu menu penting untuk asupan harian mereka. Benarkah sesehat itu? Berikut faktanya. 

1. Dibuat dengan bakteri dari kefir

keju cottage (instagram.com/sandramlikota)

Cottage cheese banyak ditemukan di Eropa. Ini terkait erat dengan bahan bakteri utamanya yang biasanya diambil dari kefir. Selain kefir, enzim rennet juga ditambahkan ke dalam susu yang sudah mencapai suhu setidaknya 29-30 derajat Celcius. 

Setelah didiamkan selama beberapa jam, susu akan membentuk gumpalan atau whey di bagian atasnya. Gumpalan kemudian bisa dipotong-potong sebelum susu dipanaskan kembali ke suhu 45-46 derajat sampai whey terpisah dari air dadihnya. Barulah gumpalan bisa diperas dan disaring dengan cheesecloth. Keju cottage siap disantap. 

2. Bisa juga dibuat dengan bantuan distilled white vinegar 

Editorial Team

Tonton lebih seru di