ilustrasi penjual kerak telor di Kota Tua Jakarta (pixabay.com/Tresia Hoban)
Indonesia juga punya omelet uniknya sendiri yaitu kerak telor khas Betawi asal DKI Jakarta.
Di awal kemunculannya, kerak telor merupakan omelet isi mie dengan rempah-rempah khas Indonesia yang disajikan di pesta-pesta orang betawi kaya maupun untuk menjamu pejabat kolonial Belanda. Namun, konsumen Belanda saat itu menganggap bentuk omelet mie tersebut kurang sehat sehingga digantilah mie tersebut dengan beras ketan.
Selain bahan dasar beras ketan, kerak telor menggunakan dua pilihan telur untuk pembuatannya, yaitu telur ayam dan telur bebek dengan isian berbeda-beda seperti ebi (udang kering yang diasinkan) disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang telah dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula pasir.
Memasuki era kepempimpinan Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, kerak telor pun memasyarakat di mana pada dekade 1970-an masyarakat Betawi mulai menjajakan kerak telor ini di sekitaran Tugu Monas.
Lima fakta tentang omelet tersebut ternyata memberi gambaran bahwa telur ayam merupakan super food yang mampu dikreasikan dengan berbagai pendekatan kuliner.
Omelet juga telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang hingga menjadi bentuk modernya yang dikenal sekarang.