Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret kue lapis khas Tidore
Potret kue lapis khas Tidore (commons.wikimedia.org/ProjectManhattan)

Intinya sih...

  • Kue lapis Tidore menggunakan bahan lokal kaya rempah, memberikan rasa dan aroma kuat serta tekstur lembut yang unik.

  • Proses pembuatan kue lapis Tidore dilakukan dengan teliti tanpa pewarna sintetis, menjaga kualitas dan nilai tradisionalnya.

  • Kue lapis Tidore sering disajikan dalam momen penting masyarakat Tidore dan menjadi simbol identitas kuliner Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kue lapis khas Tidore bukan hanya terkenal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut, tetapi juga statusnya sebagai bagian dari Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) yang kini resmi dilindungi negara. Penetapan ini menegaskan bahwa kue tradisional berlapis warna cantik tersebut memiliki nilai budaya yang penting bagi masyarakat Tidore.

Di balik tampilannya yang sederhana, ada banyak cerita, filosofi, dan tradisi yang membuatnya layak dijaga sebagai warisan kuliner Nusantara. Penasaran apa saja fakta unik di balik kue lapis khas Tidore ini? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Menggunakan bahan-bahan lokal yang kaya rempah

Keunikan kue lapis khas Tidore sebenarnya sudah terasa sejak gigitan pertama. Bukan sekadar kue lapis biasa, hidangan tradisional asal Maluku Utara ini punya karakter rasa dan aroma yang kuat berkat penggunaan bahan-bahan lokal yang kaya akan rempah.

Jika kue lapis pada umumnya hanya mengandalkan tepung beras, santan, dan pewarna, lain halnya dengan kue lapis khas Tidore ini. Kue lapis Tidore ini justru menonjol lewat sentuhan rempah khas kepulauan.

Bayangkan aroma kayu manis, cengkeh, dan pala yang langsung menyeruak saat kue dipotong. Rempah-rempah ini bukan sekadar pelengkap, tetapi menjadi fondasi utama yang membentuk identitas rasa Lapis Tidore. Perpaduan tersebut membuat cita rasa manisnya tidak datar, melainkan punya kedalaman dan kehangatan yang khas, seperti membawa kamu kembali pada jejak sejarah negeri rempah.

Menariknya lagi, rasa manisnya berasal dari gula aren atau gula kelapa lokal, bukan gula pasir. Hasilnya, rasa manis yang muncul lebih lembut, alami, dan memberi sentuhan karamel yang berbeda dari kue lapis pada umumnya.

Dari segi tekstur, kue lapis khas Tidore juga punya daya tarik tersendiri. Kue ini terkenal sangat lembut hingga seperti meleleh ketika disantap, tetapi tetap mempertahankan kekenyalan halus di setiap lapisannya. Kombinasi rasa, aroma, serta tekstur inilah yang membuat kue ini begitu istimewa dan sulit ditolak.

2. Cara membuatnya tak sembarangan dan tanpa pewarna sintetis

Potret kue lapis khas Tidore (commons.wikimedia.org/Pudding4brains)

Proses pembuatan kue lapis khas Tidore juga tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Setiap lapisan harus disusun dengan teliti, supaya tidak bercampur dan tetap punya tekstur yang konsisten. Masyarakat Tidore sangat menjaga kualitas uap dan durasi pengukusan di tiap tahap.

Bahkan, pada banyak keluarga, resep dan teknik mengukusnya diwariskan secara turun-temurun sebagai bagian dari tradisi kuliner mereka. Inilah yang membuat kue lapis Tidore bukan hanya kue biasa, tetapi juga produk budaya yang menyimpan nilai-nilai tradisional di balik proses pembuatannya.

Perbedaan lain yang cukup mencolok terlihat dari tampilannya yang lebih natural dan tidak ramai warna. Kalau banyak kue lapis dari daerah lain memakai warna-warna mencolok, seperti hijau terang, merah muda, atau ungu dari pewarna sintetis, lapis khas Tidore hadir dengan warna-warna hangat dan alami. Ada yang berwarna cokelat tua khas gula aren, kuning pucat dari santan, hingga semburat gelap yang berasal dari cengkih dan pala.

Visualnya memberi kesan tradisional, eksotis, dan elegan, sekaligus mencerminkan prinsip masyarakat Tidore yang mengutamakan soal rasa dan keaslian bahan, bukan sekadar tampilan.

3. Sajian untuk para tamu Kesultanan Tidore

Kue berbentuk bulat dengan tekstur yang empuk ini sering hadir di berbagai momen penting masyarakat Tidore, misalnya seperti Idulfitri, Iduladha, pernikahan, sunatan, hingga acara adat besar. Bahkan, kue ini disajikan khusus untuk tamu yang datang ke Kedaton Kesultanan Tidore sebagai bentuk penghormatan. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kue lapis khas Tidore dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.

Lebih dari itu, kue lapis khas Tidore juga menjadi simbol identitas kuliner yang memperkaya ragam makanan tradisional Indonesia. Di tengah maraknya kuliner modern dan arus globalisasi, keberadaan kue ini tetap kuat bertahan. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Editorial Team