ilustrasi merebus brokoli (unsplash.com/Louis Hansel)
Brokoli yang segar seharusnya terasa keras dan renyah saat dipegang maupun dipatahkan, karena batangnya kokoh dan kuntum bunganya padat. Nah, jika teksturnya sudah berubah menjadi layu dan lembek, itu tandanya kualitasnya udah menurun drastis dan kemungkinan besar sudah tidak enak lagi untuk dimakan.
Brokoli yang layu akan terlihat kehilangan kekencangannya, batangnya mungkin terlihat terkulai, tidak tegak seperti biasanya. Selain itu, kuntum bunganya juga tidak lagi terlihat segar dan tegak tapi agak terkulai atau terlihat kering di beberapa bagian.
Kehilangan kelembapan adalah penyebab utama brokoli menjadi layu dan tekstur lembek biasanya menandakan adanya proses pembusukan oleh bakteri atau jamur. Mikroorganisme ini memecah struktur sel pada brokoli, membuatnya kehilangan kekokohannya dan menghasilkan cairan.
Brokoli yang sudah lembek dan layu sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi. Jadi, kamu bisa raba dan rasakan tekstur brokoli sebelum memasaknya. Kalau terasa layu parah atau bahkan lembek, jangan ragu untuk membuangnya ya! Tekstur adalah salah satu indikator penting kualitas dan keamanan brokoli.
Jadi sebelum mengolah brokoli, kamu bisa luangkan waktu sejenak untuk memeriksa kondisinya. Dengan mengenali tanda-tanda perubahan warna, penampakan, bau, serta tekstur pada brokoli, kita dapat lebih waspada dan terhindar dari risiko mengonsumsi sayuran yang sudah tidak aman. Mengingat pentingnya kesehatan, mengenali tanda-tanda brokoli sudah tak layak konsumsi adalah langkah bijak yang bisa kamu lakukan.